Salin Artikel

Pemda Seluma Bengkulu Hidupkan Kembali Tradisi Parut Kelapa Kuno

BENGKULU, KOMPAS.com - Pemda Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, kembali menghidupkan tradisi "ngukur niur" atau memarut kelapa menjadi santan yang sering digunakan warga daerah itu pada masa lalu.

Menghidupkan kembali tradisi masa lalu itu digelar Pemda Seluma dalam event wisata Festival Kuliner Tradisional Seluma 2023.

Sebanyak puluhan kaum pria mengenakan kopiah, disertai sarung duduk di sebuah alat pemarut kelapa yang dinamakan "kukuran" atau pemarut.

Kukuran atau pemarut kelapa ini berbentuk unik, terbuat dari kayu sebagai dudukan, serta di ujung kayu terjulur besi khusus bergerigi tajam.

Selanjutnya kelapa tua dibersihkan sabut lalu dibelah dua. Kelapa yang telah terbelah dua diparutkan sedemikian rupa hingga melepas daging kelapa yang siap diperas untuk mendapatkan santan.

"Kukuran dahulu alat utama masyarakat Seluma khususnya Suku Serawai untuk mendapatkan santan. Umumnya makanan, gulai warga Suku Serawai pasti dicampur santan makanya kukuran setiap rumah harus ada," kata Bupati Seluma, Erwin Octavian saat membuka lomba memarut kelapa menggunakan alat tradisional di Seluma, Senin (13/3/2023).

Erwin mengatakan, saat ini kukuran kelapa memang masih digunakan warga Seluma. Namun perkembangan teknologi serta mulai banyaknya ketersediaan santan instan menjadikan tugas kukuran semakin berkurang.

"Memang masih digunakan kukuran di Seluma. Ini alat warisan leluhur Seluma," kata Erwin.

Lomba "mengukur kelapa" terlihat ramai dan meriah. Sejumlah kaum ibu menyemangati peserta lomba yang umumnya kaum pria.

Kabupaten Seluma merupakan salah satu wilayah di Provinsi Bengkulu yang didiami mayoritas Suku Serawai.

Beragam keunggulan wisata, budaya, dan tradisi layaknya harta karun, masih tersimpan rapi jarang diungkap.

Kegigihan melestarikan budaya dipadu dengan pariwisata alam nan memukai menjadikan Seluma, kabupaten yang pantas menjadi destinasi wisata budaya dan alam.

Asisten I Pemerintahan dan Kesra yang juga merangkap Plt Kepala Dinas Kominfo Persandian dan Statistik, Pemda Seluma, Hendarsyah menyebutkan, terdapat 23 event yang akan dibentang sepanjang 2023.

"Ada 23 kalender event sepanjang 2023 meliputi wisata alam, budaya, sejarah di Kabupaten Seluma," kata Hendarsyah.

Adapun event wisata itu yakni Adventure Lubuk Resam.

Event Kedua yakni Cemoro Sewu. Ini merupakan event kolaborasi Suku Srawai dan etnik pendatang seperti Jawa dan Bali.

Event ini berisi pagelaran etnik, permainan rakyat ditampilkan. Semua kegiatan dipusatkan di pantai Cemoro Sewu.

Event Ketiga, Festival Bendung Seluma. Sebuah festival berisikan permainan tradisional Suku Serawai dahulu kala yang jarang ada sekarang dimunculkan kembali.

Event keempat, gebyar drumband siswa sekolah dari tingkat dasar hingga tingkat atas.

Event kelima, Festival Kuliner yang menyajikan makanan khas suku-suku di Seluma berbasiskan olahan masyarakat dan produk UMKM.

Event Keenam, pemilihan bujang gadis Seluma. Ketujuh, Festival Nujuh Likur Kampung Ramadhan berisi membakar Lanjaran. Sebuah batok kelapa yang disusun vertikal pada malam 27 Ramadhan.

Event kedelapan, Festival Sekujang. Kegiatan ini berlangsung beberapa hari setelah Hari Raya Idul Fitri menampilakn seni tradisional, bazar kuliner, bazar rakyat, dan lainnya.

Event Kesembilan, Jambar Seluma. Ini diselenggarakan pada 23 Mei 2023 bertepatan hari lahir Kabupaten Seluma. Jambar ini berisikan makanan tradisional yang dikumpulkan lalu dimakan bersama-sama.

Event Kesepuluh, Seluma Alap Marathon. Melibatkan atlit maratahon dari berbagai daerah.

Event Kesebelas, Pekan Ghindu. Artinya adalah Minggu Merindu menghadirkan jajanan khas daerah selama sepekan. Diselenggarakan di Desa Air Teras.

Event Keduabelas, Festival Melempu. Kegiatan ini adalah memasak durian diolah menjadi dodol yang dimasak secara bersama antara masyarakat dan pejabat Seluma.

Event Ketigabelas. Festival Napal Jungur. Diselenggarakan di Desa Napal Jungur berisikan kegiatan wisata menunggu durian runtuj di bawah pohonnya. Kegiatan juga dilengkapi dengan seni budaya dan adat setempat.

Event Keempatbelas, Festival Larungan yakni melepaskan sedikit hasil bumi ke laut di Kecamatan Ilir Talo sebagai ungkapan rasa sukur.

Event kelimabelas, potoshot Seluma alam yakni kegiatan lomba poto bertemakan budaya Seluma.

Festival Bumpak yakni seni menenun kain khas Seluma. Terdapat juga pelatihan menenun dan workshop.

Festival unggas berisikan lomba burung berkicau, pacu burung merpati dan kontes ayam.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/13/171834378/pemda-seluma-bengkulu-hidupkan-kembali-tradisi-parut-kelapa-kuno

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke