Salin Artikel

Kronologi Tragedi Longsor di Natuna, 10 Orang Tewas, Longsor di Siang Hari Disebut Paling Besar

KOMPAS.com - Longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Riau, Senin (6/3/2023). Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna Raja Darmika mengatakan, longsor terjadi di dua lokasi, yaitu Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur.

Raja menuturkan, pihaknya menerima informasi longsor dari warga sekitar pukul 09.00 WIB. Waktu itu, longsor menerjang kawasan perkebunan di Kecamatan Serasan Timur.

Lalu, sekitar pukul 11.15 WIB, longsor melanda Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.

”Saat itu, warga menginformasikan kepada kami ada gunung runtuh yang artinya longsor menurut bahasa setempat,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Ia menuturkan, beberapa saat setelah longsor di Kecamatan Serasan Timur, warga masih bisa mengirim foto-foto kondisi permukiman mereka. Tak lama kemudian, jaringan listrik dan komunikasi di Pulau Serasan terputus.

"Sekitar pukul 12.00 itu kontak terakhir dengan warga di Pulau Serasan. Sampai saat ini, saya ataupun pejabat daerah di Natuna belum dapat menghubungi kepala desa maupun camat di Pulau Serasan,” ucap Raja pada Senin sore.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi menjelaskan, timnya baru memperoleh informasi soal longsor susulan pada pukul 13.00 WIB.

“Longsor yang terjadi pada siang itu kabarnya yang paling besar, lokasinya di Serasan Timur. Ada beberapa lokasi longsor, cuma kami masih belum bisa memastikan jumlahnya,” ungkapnya, dilansir dari Antara.


Pelaksana harian (Plh) Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 06/Serasan Serma Rahmansyah Saragih menerangkan, sekitar pukul 11.15 WIB terjadi tanah longsor besar di lereng bukit. Longsoran menimpa perkampungan di Desa Pangkalan sampai ke jalan raya.

Rahmansyah menyampaikan, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil Serasan lumpuh akibat material longsoran menutup ruas jalan.

"Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil di evakuasi," tuturnya, dikutip dari Antara.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna Abdul Rahman menyampaikan, berdasarkan laporan sementara, terdapat 10 korban meninggal dan 50 orang hilang.

"Laporan sementara 10 warga yang sudah ditemukan dan dalam kondisi meninggal dunia," jelasnya.

Dia menyebutkan, lokasi terparah dalam kejadian ini berada di Desa Gentong.

"Kalau sudah sampai di lokasi, akan saya update kembali," terangnya.

Sebagai informasi, lokasi longsor di Pulau Serasan, Natuna, ini berada cukup jauh dari pusat ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai. Untuk ke sana, dibutuhkan waktu sekitar 14 jam menggunakan kapal laut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: David Oliver Purba), Antara

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Longsor di Pulau Serasan Natuna, Sedikitnya 10 Orang Tewas

https://regional.kompas.com/read/2023/03/06/212056378/kronologi-tragedi-longsor-di-natuna-10-orang-tewas-longsor-di-siang-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke