Salin Artikel

Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Emak-emak di Mamuju Tanam Padi di Tengah Jalan

MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang emak menanam padi di ruas jalan di Desa Kakulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulbar. 

Foto yang memperlihatkan aksi emak-emak menanam padi ini ramai diperbincangkan netizen di media sosial.

Dari penelusuran Kompas.com, aksi warga tersebut dilakukan pada Selasa (7/2/2022) lalu. 

Ketua Karang Taruna Kecamatan Tommo Muhammad Iqbal mengatakan, aksi emak-emak yang menamam padi itu merupakan bentuk protes karena ruas jalan di Desa Kakulasan tak kunjung diperbaiki setelah mengalami kerusakan yang cukup parah. 

Padahal jalan tersebut merupakan akses utama warga yang menghubungkan desa menuju kecamatan hingga jalan poros kabupaten. 

"Karena kondisi jalan yang sudah hampir sama dengan sawah, masyarakat sudah capek menunggu untuk diperbaiki namun tidak kunjung diperbaiki akhirnya emak-emak itu memilih menanam padi," kata Iqbal kepada Kompas.com, Selasa (14/2/2022). 

Kondisi jalan rusak berlumpur ini, kata Iqbal, membuat warga kesulitan untuk melaluinya. Bahkan ada beberapa pengendara motor yang melintas sempat terjatuh karena jalan rusak tersebut. 

Hal ini semakin diperparah karena jalan di Desa Kakulasan ini turut dilalui truk perusahaan sawit yang berada di dalam desa. 

Iqbal mengungkapkan bahwa warga desa sudah berkali-kali melaporkan kerusakan ini  pada pemerintah desa.

Namun, laporan warga hingga kini belum dipenuhi mengingat kondisi jalan yang masih rusak parah sekitar 100 meter. 

Hal ini yang membuat warga tidak memiliki harapan jalan di desanya diperbaiki sehingga salah seorang warga berinisiatif untuk menanam tanaman seperti padi. 

"Kalau kita tanam padi, kita masih bisa berharap tumbuh dan panennya ini padi tapi kalau kita menunggu diperbaiki ini jalan tidak ada harapan yang bisa kita tumbuh, begitu kata emak-emaknya," ucap Iqbal. 

Sementara itu, Kapolsek Tommo Ipda Kasmuddin mengatakan bahwa aksi warga menanam tanaman di jalan Desa Kakulasan sudah berkali-kali dilakukan. 

Dia menuturkan bahwa ada beberapa warga yang juga menanam tanaman seperti sayuran di pinggir jalan sebagai bahan makanan hewan ternak warga. 

Mengenai akses jalan yang rusak, warga, kata Kasmuddin, sudah bertemu dengan bupati dan pihak perusahaan sawit saat musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) desa, Senin (6/2/2022) lalu. 

Dalam pertemuan itu, pihak perusahaan sawit, kata Kasmuddin, bersedia memperbaiki jalan. Namun perusahaan tersebut menemui kendala karena ada beberapa warga yang menolak tanaman yang ditanam di pinggir jalan dirusak. 

"Tapi sudah ada tokoh masyarakat yang jamin dan bilang untuk kerja saja (jalan). Dia bilang akan bertanggung jawab kalau ada warga yang marah," ujar Kasmuddin. 

Sebelumnya diberitakan, Tim Inspektorat Mamuju, Sulbar memeriksa Kepala Desa Kakulasan, Fentje, terkait dana bantuan langsung tunai (BLT) 94 warga yang tidak diberikan selama 6 bulan.  

Kepala Inspektorat Mamuju Muhammad Yani mengatakan, dari hasil audit yang dilakukan pihaknya, Fentje diduga menggelapkan dana BLT 94 warga itu yang totalnya sebesar Rp 169,2 juta. 

Selain aduan warga tentang BLT, inspektorat juga mendalami laporan terkait gaji kepala dusun serta perawat desa yang belum terbayarkan serta beberapa proyek desa yang belum dijalankan. 

https://regional.kompas.com/read/2023/02/14/141959378/protes-jalan-rusak-tak-kunjung-diperbaiki-emak-emak-di-mamuju-tanam-padi-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke