Salin Artikel

Cerita Mahasiswa Asal Semarang Saat Gempa Turkiye, Terpaksa Ambil Makanan di Toko untuk Bertahan Hidup

Peristiwa tersebut dibagikan Rusmanto (48), orangtua Hammam saat ditemui Kompas.com di rumahnya.

Rusmanto bercerita jika anaknya sempat sulit mendapatkan makanan. Hammam terpaksa mengambil makanan di sebuah toko untuk bertahan hidup.

"Katanya saat itu boleh ambil makanan di toko karena sedang krisis," jelasnya, Sabtu (10/2/2023).

Saat itu, kondisi Hammam benar-benar memprihatinkan. Anak keduanya itu tak bisa menyelamatkan barang berharga miliknya, termasuk uang.

Hal itu disebabkan apartemen tempat tinggal Hammam roboh setelah terjadi gempa. Meski demikian, Rusmanto bersyukur anaknya bisa selamat dari bencana tersebut.

"Kemarin dia sudah memberikan kabar jika keadaan sudah berangsur normal. Dia juga sudah dipindahkan ke KBRI," ujarnya.

Sampai saat ini, Rusmanto sedang menunggu kabar lanjutan dari KBRI. Pasalnya banyak mahasiswa yang paspor-nya hilang.

"Termasuk punya Hammam juga hilang. Padahal paspor itu untuk keluar masuk negara. Kita lagi menunggu kabar dari KBRI," kata dia.

Rusmanto juga belum mengetahui soal kelanjutan pendidikan anaknya karena banyak gedung perkuliahan yang rusak berat.

"Kita juga menunggu kelanjutan kuliahnya seperti apa karena dokumen banyak yang hilang," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/10/180550378/cerita-mahasiswa-asal-semarang-saat-gempa-turkiye-terpaksa-ambil-makanan-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke