Salin Artikel

Saat Perempuan Kei Turun Jalan Serukan Perdamaian di Kota Tual...

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan perempuan Kei di Kota Tual, Provinsi Maluku, turun ke jalan menyerukan perdamaian dan mengajak warga untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di wilayah itu, Kamis (2/2/2023).

Seruan perdamaian itu dilakukan menyusul situasi di Kota Tual yang tidak kondusif akibat bentrokan antar-warga yang terjadi sejak Selasa (31/1/2023) malam.

Bentrok itu telah menyebabkan lebih dari 30 warga mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, lima polisi juga terluka saat berusaha melerai warga yang terlibat bentrok.

Para perempuan lintas agama itu berjalan kaki dari kawasan Wearhir, melintasi Jalan Pattimura Tual, lalu menuju kawasan Un. Mereka berjalan sambil menyanyikan lagu-lagu adat yang memiliki pesan-pesan persaudaraan.

Mereka juga membawa sejumlah pamflet berisi seruan perdamaian dengan menggunakan bahasa lokal.

Di sepanjang jalan yang dilalui, ratusan perempuan Kei ini mengajak warga untuk menghentikan segala bentuk permusuhan dan segera mewujudkan rasa damai.

“Tual cinta damai, Tual kota beradat, ayo mari ciptakan kedamaian,” teriak para wanita tersebut.

Aksi ratusan perempuan Kei ini pun mendapat sambutan positif dari warga di Kota Tual.

Onesimus, warga kompleks Un Wartel, mengaku sangat terharu dengan gerakan moral yang dilakukan ratusan perempuan Kei di Kota Tual.

“Saya merinding dan sangat terharu melihat aksi yang dilakukan mama-mama ini, kebetulan mereka melintas di depan rumah saya," kata Onesimus kepada Kompas.com.

Menurut Onesimus, aksi yang dilakukan para perempuan itu sangat penting untuk menyerukan pesan damai bagi kedua kelompok yang bertikai.

“Kita sangat berharap agar kedua belah pihak menghentikan pertikaian, kita ini hanya satu darah, sebagaimana falsafah orang ke Ain ni Ain,” ucapnya

Cen, warga Kota Tual lainnya, menyebut, aksi tersebut sangat positif demi mewujudkan perdamaian di Kota Tual.

“Aksi ini sangat positif bahkan tidak ada koordinator namun semuanya kelihatan spontan dilakukan para Ibu-ibu,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku, terlibat bentrok pada Selasa malam (31/1/2023) hingga Rabu pagi (1/2/2023).

Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek tak jauh dari kantor Wali Kota Tual pada pukul 22.00 WIT.

Diduga, korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan menggunakan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian. Saat itu, teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku, namun motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.

Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan.

https://regional.kompas.com/read/2023/02/02/165226778/saat-perempuan-kei-turun-jalan-serukan-perdamaian-di-kota-tual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke