Salin Artikel

Penonton Kecewa Festival Tunas Bahasa Ibu Dihentikan, Polisi: Kita Sesuai Ketentuan Waktu

Kegiatan yang berlangsung meriah itu tiba-tiba dihentikan polisi saat grup band Acom yang berasal dari Ambon, hendak membawakan lagu kedua di panggung pada Jumat (3/12/2022) malam.

Selain Acom, dua penyanyi lainnya ikut diundang untuk mengisi acara malam puncak festival tersebut yakni Justy Aldrin, Toton Caribo, dan Ayuester. Mereka tak bisa tampil karena festival itu dihentikan polisi.

Penghentian acara tersebut menuai kecaman warga Kota Ambon, khususnya para penonton festival itu.

Salah satu penonton festival, Wati Sulaiman mengaku sangat kecewa ketika polisi menghentikan festival itu.

“Saya ikut acara itu bersama teman-teman dan kami sangat kecewa sekali,” kata Wati kepada Kompas.com, Senin (5/12/2022).

Menurutnya, pihak berwenang seharusnya mendukung acara tersebut, bukan malah menghentikan acara itu.

Wati menilai, penghentian acara itu sangat bertentangan dengan spirit Kota Ambon sebagai kota musik dunia.

“Kalau boleh dibilang ini sama saja dengan tidak mendukung Ambon sebagai kota musik dunia,” ujarnya.

WArga lainnya, Ferdy Kainama mengaku kecewa karena acara itu tiba-tiba dihentikan polisi.

“Kecewa sekali, padahal acara ini kan sangat positif,” ujarnya.

Ia pun heran karena ada pihak yang menghentikan acara musik di Kota Ambon yang telah ditetapkan sebagai kota musik dunia itu.

“Itu yang membuat saya heran, Ambon sebagai kota musik dunia tapi acara music di hentikan,” katanya.

Dalam video yang dilihat Kompas.com, saat grup band Acom hendak membawakan lagu kedua, pemandu acara dari Balai Bahasa Provinsi Maluku tiba-tiba menghampiri sang vokalis, Ebeng, dan meminta maaf karena acara harus segera ditutup.

Saat itu, seorang anggota polisi yang ikut naik ke panggung langsung menyampaikan pengumuman bahwa acara harus segera ditutup.

“Jadi mungkin bapak ibu semua punya niat untuk mau lanjut tapi sesuai izin keramaian dari pihak kepolisian sampai setengah 12 jadi mewakili pimpinan bapak Kapolres saya mohon maaf bagi basudara semua, itu saja yang bisa saya sampaikan terima kasih atas pengertiannya mari kita semua jaga kemanan untuk Kota Ambon manise,” kata anggota polisi tersebut.


 

Puncak acara FTBI memang dimeriahkan penampilan dari beberapa musisi asal Kota Ambon.

Terkait kejadian itu Ketua Balai Bahasa Provinsi Maluku Sahril ikut menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Ambon yang hadir dalam kegiatan tersebut.

“Kami mohon maaf. Kegagalan tampilnya bintang tamu secara penuh sesuai yang direncanakan telah membuat para pengunjung merasa kecewa,” kata Sahril kepada wartawan.

Penjelasan Polisi

Sementara itu Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora mengatakan, penghentian acara dilakukan sesuai kesepakatan waktu yang diberikan 

penutupan acara tersebut dilakukan sesuai dengan kesepakatan waktu yang diberikan kepada pihak penyelenggara.

“Jadi kita sesuai dengan ketentuan waktu, soal pembatasan waktu itu sudah ada kesepakatan, jadi saat lewat, kewenangan saya gunakan,” katanya.

Raja Arthur mengungkapkan, pembatasan tersebut dilakukan demi menjaga keamanan di Kota Ambon.

Di sisi lain, kata dia, polisi juga sedang sibuk mempersiapkan pengamanan acara nonton bareng pertandingan Piala Dunia dan konvoi ribuan warga di Kota Ambon.

“Jadi kita sebenarnya ini ingin menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat semuanya kita tidak ingin kelebihan waktu jangan sampai mengganggu orang lain, maka saya bilang batasi waktunya supaya jangan sampaia da pengumpulan massa kemudian terjadi gangguan kamtibmas yang disalahkan polisi lagi,” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/05/205050978/penonton-kecewa-festival-tunas-bahasa-ibu-dihentikan-polisi-kita-sesuai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke