Salin Artikel

Kisah Keluarga Korban Meninggal di Jurang Sarangan: Saya Mimpi di Sini Ramai Dipasang Tenda

SEMARANG, KOMPAS.com-Sebanyak 6 korban dari warga Manyaran RT 5/RW 5 dan seorang supir meninggal akibat kecelakaan bus yang terjun di jurang Sarangan, Magetan, Minggu (4/12/2022).

Petrus Ignasius Sugeng, ayah korban meninggal yang bernama Fitri Suci Raharti dan mertua dari Sutarjo mengaku memiliki firasat hal buruk bakal menimpa anaknya.

“Satu minggu sebelumnya saya mimpi kalau di sini ini ada ramai-ramai pasang tenda. Saya kalau mimpi itu sering terjadi,” beber Sugeng di rumah duka, Senin (5/12/2022).

Lantaran mimpinya itu, istri Sugeng disebutkan ikut takut dan meminta dirinya untuk diam dan tidak menceritakan mimpi buruk yang dialami.

“Saya belum sempet ngasih tahu Fitri agar sebulan ke depan nggak pergi-pergi dulu. Eh belum sebulan sudah terjadi seperti ini,” tutur ayah korban itu.

Mendengar kabar kecelakaan bus yang ditumpangi anaknya, ia langsung bergegas dari rumah asalnya Kendal. Setibanya di rumah sang putri ia mendapati anak dan menantunya telah meninggal.

Sementara kedua anaknya, Restu dan Tata, yang ikut dalam agenda pariwisata ke Telaga Sarangan itu disebutkan selamat dan mengalami luka-luka. Sedangkan anak pertama Fitri tidak ikut lantaran bekerja.

“Dari kecil Fitri itu memang kreatif dan pekerja keras. Katanya kalau di sini orangnya baik sekali suka membantu,” terangnya.

Semasa hidupnya, bila Sugeng kesulitan dan tak memiliki uang, Fitri juga rajin memberi dan sangat menyayangi orang tuanya.

Bahkan, saat dirinya memakamkan sang putri, seorang teman berisak tangis karena terharu dengan kebaikan Fitri selama hidup dan 3 hari sebelumnya sempat bertemu dengan korban.

Sugeng menceritakan semalaman tak bisa tidur lelap lantaran masih memikirkan Fitri. Kemudian almarhumah mendatangi mimpinya dan berpesan, “Mbah putune openono (Pak, cucunya tolong dirawat),” ungkap Sugeng.

Menanggapi hal itu, dirinya berencana menetap di rumah Fitri demi mengurus cucunya yang masih bersekolah. Sementara bisnis laundry milik Fitri akan dilanjutkan oleh adik Fitri.

“Biar nanti dilanjutkan sekalian buat biaya anaknya yang masih kecil buat masa depannya,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/12/05/183532678/kisah-keluarga-korban-meninggal-di-jurang-sarangan-saya-mimpi-di-sini-ramai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke