Guru Besar Tehnik Lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) Syafrudin mengatakan, saat ini kondisi TPA Jatibarang Semarang sudah over load.
"Ini akan mengancam Sungai Kaligarang," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (11/11/2022).
Menurutnya, air lindi yang dihasilkan karena limbah sampah dari TPA Jatibarang bisa meresap ke tanah dan mencemari air Sungai Kaligarang.
Menurutnya, Sungai Kaligarang merupakan kategori sungai kelas satu yang digunakan untuk air baku dan air minum. Untuk itu, Sungai Kaligarang harus dijaga dengan benar.
"Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga ambil air dari Sungai Kaligarang," ungkapnya.
Dia menjelaskan, sampai ketika mengalami fermentasi mempunyai empat tahapan yang menghasilkan beberapa kandungan seperti zat asam, air lindi, asam asetat dan gas metan.
"Kalau tidak dikelola dengan baik maka akan keluar ke mana-mana," paparnya.
Menurutnya, gas metan merupakan masuk dalam kategori energi terbarukan yang juga bisa dikelola dengan baik melalui beberapa tahapan.
"Jadi air lindi dan gas metan tidak mencemari kalau dikelola dengan baik," katanya.
Tentunya, lanjut Syafrudin, persoalan sampah tak bisa diselesaikan hanya pemerintah saja. Menurutnya, warga juga harus mendukung agar sampah yang dikirim ke TPA Jatibarang tak banyak.
"Jadi kalau kita sebut darurat sampah ini tak hanya TPA Jatibarang yang bermasalah tapi semuanya. Permasalahan sampah adalah masalah kita semua," ucapnya.
https://regional.kompas.com/read/2022/11/11/165625878/air-sungai-kaligarang-semarang-terancam-tak-bisa-digunakan-pdam-karena
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan