Salin Artikel

BLT Inflasi yang diterima Warga Nunukan Berkurang Rp 50.000, BPD Kaltimtara Berikan Penjelasan

"Kita alokasikan BLT sebesar Rp 450.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Nominal tersebut merujuk ketentuan Mendagri yang mematok besaran BLT adalah 20 Persen dari DAU,’’ kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Sosial Nunukan, Marlia, Rabu (9/11/2022).

BLT ini hanya disalurkan sekali pada 2022. Namun jika perekonomian masih terdampak inflasi maka ada kemungkinan penyaluran BLT.

Marlia menegaskan, ada 3.216 KPM yang berhak mendapat BLT tersebut. Data tersebut, merupakan data BPS tahun 2021 yang telah diverifikasi dari tingkat RT dan Kelurahan.

Ia memberi catatan bahwa alokasi BLT inflasi 2022, hanya diberikan untuk 8 kelurahan di Nunukan dan Nunukan Selatan.

‘’BLT hanya untuk kelurahan aja, kalau Desa kan ada jatah BLT sendiri dari Dana Desa. Penyaluran dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara Nunukan,’’ jelas Marlia.

Hanya diterima Rp 400.000

Sejumlah KPM BLT inflasi di Nunukan, mengeluhkan nominal yang mereka terima hanya Rp 400.000 dari alokasi Rp 450.000. Hal ini pun menjadi pertanyaan para KPM. 

Bahkan ada yang menduga BLT inflasi justru menjadi orientasi bisnis karena adanya pemotongan Rp 50.000 per KPM.

Pasalnya, setelah mengantre lama, para KPM ternyata hanya diberi Rp 400.000 tunai. sementara Rp 50.000-nya masuk setoran buku rekening.

Mustafa mengaku pasrah, dan tidak berniat mengambil sisanya. Usianya yang cukup lanjut, tidak lagi mampu untuk mengantre.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh KPM lain, Asriani yang mewakili keluarganya mengantre untuk pengambilan BLT.

‘’Memang sepertinya ada pemotongan dari Bank. Lumayan juga angkanya. Kalau dikalikan 3.216 penerima BLT, Bank mendapat keuntungan cukup besar,’’ katanya.

Penjelasan pihak Bank

Opini KPM yang menduga ada pemotongan, sudah diantisipasi oleh pihak Bank. Penyelia prospek customer dan prioritas banking Bank BPD Kaltimtara Nunukan, Heni Yusuf menjelaskan, dari total penerima BLT inflasi 3.216 KPM, lebih dari 2.000 orang tidak memiliki rekening aktif.

‘’Akhirnya kami harus buatkan rekening bagi yang pasif,’’jelasnya.

Heni mengakui, uang Rp 50.000 dalam buku rekening tersebut untuk biaya setoran awal pembuatan buku. Hanya saja, BPD Kaltim menggunakan buku ‘Tabunganku’ yang bebas biaya administrasi bulanan.

Bagi pemilik rekening aktif, BLT tersebut masuk secara utuh Rp 450.000.

‘’Jadi untuk yang pasif, sisa uangnya Rp 50.000 bisa diambil melalui teller. Tidak ada pemotongan apapun. Kita akan membayarkan sisa BLT tersebut,’’ tegasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/11/09/234317178/blt-inflasi-yang-diterima-warga-nunukan-berkurang-rp-50000-bpd-kaltimtara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke