Salin Artikel

Napi Anak Lapas Ambon Ditemukan Meninggal di Dalam Tahanan, Diduga Bunuh Diri

AMBON, KOMPAS.com - Seorang narapidana (napi) anak yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas II A Ambon, Maluku, ditemukan meninggal dunia di dalam ruang tahanan Lapas, Senin (10/10/2022).

Korban yang berinisial SHP (18) pertama kali ditemukan tewas oleh seorang rekannya yang juga napi anak, IN, di dalam kamar Lapas.

Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tergantung dengan sarung masih melilit di leher. Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Kepala Lapas Kelas II Ambon, Saiful Sahri mengatakan, korban ditemukan pertama kali sekira pukul 04.44 WIT.

“Pada hari ini telah meninggal dunia satu orang anak didik atas nama SHP dengan cara gantung diri. Kejadian  tersebut baru diketahui pertama kali oleh anak didik pemasyarakatan atas nama IN sekitar pukul 04.44 WIT,” kata Saiful kepada Kompas.com, Senin.

SHP diketahui merupakan napi anak yang terlibat dalam kasus perlindungan anak.

Saiful mengatakan, saat melihat korban dalam posisi tergantung, Ikbal kemudian membangunkan seorang rekannya yang lain. Kemudian, mereka segera melaporkan kejadian itu ke petugas jaga. Setelah itu, jasad korban langsung diturunkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Setelah itu, pihaknya melaporkan kejadian itu ke Kadiv Pas dan Kakanwil Kemenkumham Maluku. Selanjutnya, berkoordinasi dengan Polsek Baguala dan saat ini sedang ditangani oleh tim identifikasi Polresta Ambon.

“Kepala Seksi Registrasi dan Klasifikasi juga telah menjemput pihak keluarga korban untuk dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Dia menambahkan, setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit Ottokwik, jasad korban kini telah dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon.

“Atas koordinasi dengan pihak kepolisian jenazah korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon,” katanya.


Sementara itu, Kapolsek Baguala, AKP Meity Jacobuis mengatakan, petugas jaga yang mendapatkan laporan kejadian itu mendatangi Lapas untuk melepaskan sarung yang melilit leher korban dan menurunkan jasad korban.

“Korban diduga bunuh diri dengan cara menggantung diri menggunakan sehelai kain sarung berwarna merah hitam, terlihat bekas memar dileher korban akibat ikatan kain yang kuat,” katanya.

Menurut Meity, berdasarkan keterangan yang didapatnya, korban dididuga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi dengan masalah yang dihadapinya.

“Korban diduga gantung diri dikarenakan ada masalah pribadi yang tidak sempat di beritahukan kepada keluarganya ataupun teman-temannya,” ujarnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2022/10/10/121116278/napi-anak-lapas-ambon-ditemukan-meninggal-di-dalam-tahanan-diduga-bunuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke