Kepala Divisi Informasi dan Dokumentasi KJHAM, Citra Ayu mengatakan, kasus KDRT di Kota Semarang berjumlah 35 kasus. Menurutnya, kasus KDRT di Semarang cukup menonjol dibandingkan daerah lain.
"Paling banyak memang Kota Semarang. Data tersebut diambil mulai 2021 hingga 2022 saat ini," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Dia menjelaskan, kasus KDRT juga ditemukan di daerah lain. Namun, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Kota Semarang.
"Seperti Kabupaten Kendal 1 kasus, Kabupaten Pati 1 kasus, Blora 1 kasus, Kabupaten Semarang 1 kasus, Grobogan 1 kasus, Jepara 1 kasus, Salatiga 1 kasus dan Demak 1 kasus," katanya.
"Ini hanya kelihatan sedikit di permukaan. Banyak kasus yang tak terungkap atau dilaporkan," imbuhnya.
Sepanjang 2022, kasus KDRT di Jateng sudah mencapai 22 kasus. Angka tersebut diprediksi bakal semakin banyak jika korban berani melapor.
"Saya katakan seperti gunung es tadi. Saya dorong agar para korban melapor," ucapnya.
Citra mengungkapkan, perempuan korban KDRT di Jawa Tengah mayoritas berusia 25 tahun ke atas. Dari puluhan kasus tersebut, korban memilih menggugat cerai hingga melaporkan pelaku KDRT pada aparat hukum.
"Dari yang kita dampingi secara hukum, korban melaporkan pelaku KDRT di kepolisian. Sejak 2021 hingga 2022 ada 45 kasus yang ditangani," kata Citra.
https://regional.kompas.com/read/2022/10/06/203426478/puluhan-kasus-kdrt-terjadi-di-jateng-paling-banyak-kota-semarang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan