Salin Artikel

Kasus Pneumonia di Surabaya Tercatat 11.512 Sepanjang 2022, Didominasi Balita

Menurut data Dinasi Kesehatan Surabaya, pada 2021 tercatat 17.693 kasus pneumonia di Surabaya. Dari jumlah itu, 8.760 adalah balita. 

Sementara pada 2022, dari 11.512 kasus pneumonia, sebanyak 8.080 merupakan balita, dengan usia dominan antara 1-5 tahun. 

"Usia 1 sampai 5 tahun merupakan usia rentan, di mana kekebalan tubuh belum terbentuk secara optimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, di Surabaya, Rabu (21/9/2022).

Nanik menjelaskan, penyebab banyaknya anak-anak usia 1-5 tahun mengidap pneumonia karena sering berinteraksi dengan banyak orang, serta mengunjungi berbagai tempat.

Sehingga berisiko terpapar virus/kuman penyebab infeksi saluran pernapasan menjadi lebih tinggi dibanding usia bayi 0-1 tahun.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dinkes Kota Surabaya melakukan upaya medis terhadap penderita pneumonia, khususnya pada penderita balita.

Di antaranya, melakukan penatalaksanaan kasus sesuai kondisi klinis dan menelaah faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti riwayat imunisasi.

"Memperhatikan status gizi serta kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat untuk kemudian juga diberikan intervensi apabila ada yang belum optimal," kata Nanik.

Lebih lanjut, Nanik meminta masyarakat di Kota Surabaya untuk menekankan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah terjangkit pneumonia.

Caranya adalah dengan rajin membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun, sebelum dan sesudah beraktivitas.

"Mengonsumsi makanan bergizi, melakukan istirahat yang cukup, minum vitamin, menggunakan masker di tempat tempat umum dan berisiko, melakukan imunisasi lengkap pada balita, serta menghindari paparan debu, asap rokok dan polusi," ucap dia.

Nanik juga mengimbau masyarakat untuk mewujudkan lingkungan/rumah yang bersih dan sehat. Memiliki ventilasi dan pencahayaan matahari, serta bebas asap rokok.

Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 juga belum berakhir.

Sebab, penularan pneumonia memiliki mekanisme yang sama dengan penularan Covid-19, yaitu melalui udara.

"Bagi yang memiliki balita, pastikan mendapat imunisasi yang lengkap sesuai usia. Memberikan asupan makanan yang cukup dan bervariasi agar status gizi normal," kata dia.

"Sehingga imunitas tubuh juga optimal. Jangan terlalu sering diajak bepergian dan hindari anak dipegang/dicium orang yang sedang batuk/pilek. Serta, hindarkan anak dari debu, asap rokok dan polusi," imbuhnya.

Sedangkan, bagi masyarakat dengan usia dewasa terutama yang memiliki faktor risiko seperti lansia, penderita diabetes dan penyakit immunocompromised lainnya, dapat melakukan vaksinasi influenza secara mandiri setiap satu tahun sekali.

"Dan segera periksa ke dokter apabila ada keluhan dan gejala infeksi saluran pernafasan," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/21/172303178/kasus-pneumonia-di-surabaya-tercatat-11512-sepanjang-2022-didominasi-balita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke