Salin Artikel

Soal Penerapan Tarif BST, Dishub Solo Tunggu Kemenhub

Diketahui, moda transportasi angkutan massal terintegrasi ini masih menerapkan tarif nol rupiah alias gratis bagi penumpang.

"Kita masih menunggu dari pusat apakah yang disesuaikan biaya buy the service-nya, atau kalau anggaran tetap yang disesuaikan pelayanannya," kata Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad di Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/9/2022).

Seandainya nanti tidak ada penambahan anggaran operasional maka yang akan disesuaikan adalah pelayanannya. Penyesuaian pelayanan ini dengan cara mengurangi ritase di semua koridor BST yang paling sepi penumpang.

"Misalnya sehari BST beroperasi 10 rit. Karena anggaran tetap, karena tidak ada penambahan berarti yang disesuaikan pelayanannya. Dampaknya yang biasanya menunggu tujuh menit jadi 10 menit. Tapi ini kita belum tahu masih menunggu keputusan dari sana (pusat)," ungkap dia.

Menurut Taufiq penerapan tarif BST rencananya dimulai tahun ini. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Keungan terkait Pendapatan Negara Bukan Pajak. Sementara ini layanan BST masih gratis.

"Kayaknya tahun ini sudah berbayar. Tapi tidak tahu dimulai Oktober apa November. Karena 2023 anggarannya sudah ditetapkan dan nilainya tidak sampai 50 persen dari tahun ini. Jadi harus berbayar," terang Taufiq.

Sebelumnya diberitakan, naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada bertambahnya biaya operasional moda transportasi massal bus Batik Solo Trans (BST).

Direktur Utama BST Sri Sadad Modjo mengatakan, meski biaya operasional meningkat, masyarakat tidak perlu khawatir karena BST masih menerapkan tarif gratis.

"Untuk biaya memang akan meningkat. Tapi untuk masyarakat tidak ada pengaruhnya. Karena ini layanan masih gratis jadi tidak masalah," kata Sadad dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022).

Namun, karena tidak ada pemasukan lantaran masih menerapkan skema buy the service (BTS) maka diperkirakan kenaikan biaya operasional BST mencapai 30 persen.

Sadad mengatakan jumlah BST total ada 116 unit. Hanya saja yang beroperasi setiap hari ada 104 unit tersebar di enam koridor. Adapun jadwal operasional mulai pukul 04.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

"Kenaikannya sekitar 30 persen. Untuk konsumsi BBM sama. Setiap hari menghabiskan rute 200 kilometer. Kebutuhan (konsumsi BBM) kita tetap 60 liter sehari," kata Sadad.

Selama ini, biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi BBM seluruh armada BST sekitar Rp 32 juta perhari. Dengan naiknya harga BBM, maka biaya konsumsi untuk seluruh BST juga meningkat.

"Paling-paling naik jadi sekitar Rp 300-an juta satu bulan untuk semua armada BST," ungkap dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/07/164048878/soal-penerapan-tarif-bst-dishub-solo-tunggu-kemenhub

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke