Salin Artikel

Profil Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah

KOMPAS.com - Kota Palu merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah, bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara geografis, Kota Palu terletak pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu di Pulau Sulawesi.

Dilansir dari laman Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, asal-usul nama kota Palu berasal dari fenomena alam yang ada di lokasi tersebut.

Nama Kota palu berasal dari kata Topalu'e yang berarti tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan.

Dilansir dari publikasi Kota Palu Dalam angka 2022 yang dirilis oleh BPS, berikut adalah profilnya.

Luas Kota Palu

Kota Palu merupakan sebuah kota besar dengan luas sekitar 395,06 kilometer persegi.

Dari luas tersebut, secara administrasi Kota Palu terbagi menjadi 8 kecamatan dan 46 kelurahan.

Letak Kota Palu

Berdasarkan letak astronomisnya, Kota Palu berada di antara 0° 39.065‘ - 0° 56.844‘ Lintang Selatan dan 119° 45.443‘ - 120° 2.535‘ Bujur Timur.

Hal ini membuat letak Kota Palu tepat berada di bawah garis Khatulistiwa.

Sementara menurut letak geografisnya, batas-batas Kota Palu adalah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Songgala dan Sigi.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala.

Demografi Kota Palu

Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2021 yang mencapai 377.030 jiwa.

Sementara kepadatan penduduk Kota Palu adalah sekitar 954 jiwa per kilometer persegi.

Kenampakan Alam Kota Palu

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Palu, letak Kota Palu di Pulau Sulawesi berbentuk memanjang dari timur ke barat.

Topografinya terdiri dari dataran rendah, dataran bergelombang dan dataran tinggi.

Berdasarkan topografinya, wilayah Kota Palu dapat dibagi menjadi 3 zona ketinggian yaitu:

Sebagian kawasan bagian barat sisi timur memanjang dari arah utara ke selatan, bagian timur ke arah utara dan bagian utara sisi barat memanjang dari utara ke selatan merupakan dataran rendah/pantai dengan ketinggian antara 0 – 100 m di atas permukaan laut.

Adapun nama pantai yang berada di Kota Palu adalah Pantai Talise, Pantai Pantoloan, dan Pantai Taipa.

Kawasan bagian barat sisi barat dan selatan, kawasan bagian timur ke arah selatan dan bagian utara ke arah timur dengan ketinggian antara 100 – 500 m di atas permukaan laut.

Kawasan pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut.

Fasilitas Transportasi di Kota Palu

Dalam hal transportasi, Kota Palu memiliki fasilitas seperti bandara, pelabuhan, dan terminal bus.

Bandara yang melayani Kota Palu adalah Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, atau yang sebelumnya bernama Bandar Udara Masovu.

Pelabuhan yang ada di Kota Palu adalah Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Donggala, dan Pelabuhan Wani.

Terminal bus yang ada di Kota Palu adalah Terminal Induk Mamboro dan Terminal Bus Petobo.

Sejarah Singkat Kota Palu

Sejarah Kota Palu bermula dari berdirinya kerajaan yang terdiri dari kesatuan empat kampung, yaitu Besusu, Tanggabanggo (sekarang bernama Kelurahan Kamonji), Panggovia (sekarang bernama Kelurahan Lere), dan Boyantongo (sekarang bernama Kelurahan Baru).

Keempat kampung tersebut membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota.

Salah satu tugas Patanggota adalah memilih raja dan para pembantu yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan.

Kerajaan Palu tumbuh menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh.

Belanda yang saat itu datang ke wilayah tersebut segera mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu.

Kedatangan Belanda pertama kali terjadi pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada tahun 1868.

Kemudian pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu dan melakukan penyerangan ke Kayumalue.

Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu.

Raja Maili digantikan oleh Raja Jodjokodi yang pada tanggal 1 Mei 1888 menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Pada awal mulanya, Kota Palu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Palu.

Namun pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga wilayah yaitu Landschap Palu yang mencakup distrik Palu Timur, Palu Tengah, dan Palu Barat, kemudian Landschap Kulawi dan Landschap Sigi Dolo.

Selanjutnya pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang.

Pada masa Perang Dunia II ini, kota Donggala yang kala itu merupakan ibu kota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang.

Hal ini mengakibatkan pusat pemerintahan kembali dipindahkan ke Kota Palu pada tahun 1950.

Saat itu, kota Palu berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat wedana dan menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah yang berpusat di Kabupaten Poso sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1950.

Kota Palu kemudian mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibu Kota Karesidenan.

Terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibu kota ditingkatkan menjadi Ibu kota Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.

Pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978.

Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Palu.

Motto Kota Palu

Kota Palu memiliki Motto “MALIU NTINUVU” yang berarti pengabdian yang tulus dilandasi dengan semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi kehidupan yang makmur, sejahtera dan lestari.

Sumber:
palukota.bps.go.id 
palukota.go.id 
dephub.go.id 
regional.kompas.com ( Penulis/Editor : Puspasari Setyaningrum) 

https://regional.kompas.com/read/2022/08/08/172810478/profil-kota-palu-ibu-kota-provinsi-sulawesi-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke