Salin Artikel

Atasi Mahalnya Harga Minyak Goreng, Bupati Gorontalo Dorong Peningkatan Produktivitas Kelapa Dalam

“Produktivitasnya rendah, sudah pada tua dan tidak terkelola. Maka saya lihat ini potensi besar,” katanya di Kantor Kompas.com Jakarta, Kamis (4/8/2022).

“Dulu kita tidak ada pabrik sawit, tidak ada yang berteriak minyak goreng. Hanya kelapa dalam yang menjadi minyak goreng. Kelapa dalam ibu-ibu bisa buat sendiri (minyaknya),” lanjutnya.

Menurutnya meskipun lahan kelapa dalam saat ini begitu luas tapi kurang diperhatikan. Hal ini membuat produktivitasnya rendah.

“Kita kadang tanam hari ini, dibiarkan saja. Kita bukan pelihara kelapa tapi kelapa pelihara kita,” ujarnya.

Sebagai Ketua Pemerintah Daerah Penghasil Kelapa Dalam, Nelson meminta Menteri Perdagangan untuk memperhatikan hal ini. Saat ini ada 148 kabupaten/kota yang memiliki lahan kelapa di atas 5.000 hektar

“Mungkin bisa difasilitasi Menteri Perdagangan. Mendorong kelapa dalam untuk lebih produktif sambil kelapa sawit ditata,” ujarnya.

Apalagi sebagian besar lahan kelapa dalam dimiliki oleh rakyat. Sehingga menurutnya membangun kelapa dalam sama saja membangun rakyat.

“Kelapa ini hidup di seluruh Indonesia. Di mana pun ada kelapa. Kelapa itu milik rakyat. 90 persen itu milik rakyat tanamannya. Sebaliknya kelapa sawit 90 persen punya pengusaha. Artinya membangun kelapa membangun rakyat,” paparnya.

Nelson mengaku sudah ada beberapa industri rumahan atau home industry minyak kelapa di Kabupaten Gorontalo. Dia menyebut lahan kelapa di Kabupaten Gorontalo mencapai 100.000 hektar.

“Saya sudah membuat home industry. Kurang lebih yang besar-besar ada 10,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/06/120349878/atasi-mahalnya-harga-minyak-goreng-bupati-gorontalo-dorong-peningkatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke