Salin Artikel

Tarawangsa, Alat Musik Asal Jawa Barat: Sejarah, Cara Main, dan Lokasi

KOMPAS.com - Tarawangsa adalah alat musik khas Sunda asal Jawa Barat.

Alat musik ini dimainkan terkait dengan upacara padi, yaitu menjelang dan setelah panen padi.

Sehingga alat musik ini juga dikenal sebagai bentuk kesenian yang dengan upacara tradisional agraris di tanah Sunda.

Saat ini, tarawangsa dipentaskan dalam berbagai perayaan, seperti khitanan, syukuran rumah, upacara besar nasional, hingga peringatan Kemerdekaan.

Alat musik tarawangsa telah dikenal sejak zaman dulu, buktinya kata tarawangsa sudah ada dalam kitab kuno.

Sejarah Tarawangsa

Dilansir dari portal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tarawangsa berasal dari Ta-Ra-Wangsa.

Ta berasal dari akronim Meta yang berasal dari bahasa Sunda, artinya pergerakan.

Ra berarti api yang agung, artinya sama dengan Ra yang terdapat dalam bahasa Mesir dengan analogi api adalah matahari.

Wangsa merupakan sinonim dari kata Bangsa, yaitu manusia yang menempati satu wilayah dengan aturan yang mengikat.

Sehingga, tarawangsa memiliki arti sebagai kisah kehidupan bangsa matahari.

Dengan kata lain, tarawangsa merupakan kesenian penyambutan bagi hasil panen padi yang tumbuh sangat bergantung pada matahari. Kesenian ini sebagai simbol syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kata tarawangsa termuat dalam kitab-kitab kuno abad ke-10 yang ditemukan di Bali. Dalam literatur tersebut, kata tarawangsa disebut dengan kata trewasa dan trewangsah.

Pada masa itu kesenian sudah hidup di masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali.

Seiring perkembangan zaman, kini bekas atau artefak alat musik ini sudah tidak ditemukan lagi.

Sumber lain menyebutkan bahwa tarawangsa ditemukan dalam kita kuno Sewaka Darma. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa tarawangsa adalah alat musik.

Tarawangsa juga merupakan perkembangan alat musik rebab.

Rebab muncul di Jawa setelah zaman Islam atau pada abad ke-15 sampai 16. Rebab merupakan adaptasi musik gesek dari Arab yang dibawa penyebar Islam dari Arab dan India.

Setelah rebab muncul, tarawangsa disebut rebab jangkung (rebab tinggi), sebab ukuran tarawangsa lebih tinggi dari rebab.

Cara Main Tarawangsa

Sebagai alat musik tarawangsa dimainkan dengan cara digesek.

Dalam pentunjukan kesenian, alat musik tarawangsa dimainkan bersama jentreng yang dimainkan dengan cara dipetik.

Sebagai alat musik bentuk tarawangsa terbuat dari kayu berleher panjang dengan jumlah dawai antara 2 sampai 3 utas.

Bentuk tarawangsa ini sedikit berbeda dari alat musik gesek pada umumnya, seperti rebab.

Sementara, bentu tarawangsa satu dengan yang lainnya pun tidak sama persis. Contoh tarawangsa Pangguyangan dan tarawangsa Sumedang, perbedaan terletak pada panjanng leher dan motif ukiran yang menghiasai bagian kepala.

Lokasi Tarawangsa

Pada perjalanannya, tarawangsa menjadi sebuah kesenian.

Kesenian tarawangsa ditemukan di sejumlah daerah, yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Tasikmalaya.

Di Kabupaten Bandung, tarawangsa terdapat di daerah Soreang dengan nama Tarawangsa Pengguyangan Soreang.

Pertunjukkan tarawangsa di setiap daerah memiliki perbedaan bentuk dan struktur.

Seperti pertunjukkan tarawangsa di Rancakalong, Kabupaten Sumedang, pertunjukan tersebut tidak dilengkapi dengan vokal.

Pertunjukan hanya dilakukan dengan dua instrumen saja, yaitu jentreng dan tarawangsa.

Sementara di Cibalong, Tasikmalaya, pertunjukan tarawangsa dilengkapi dengan instrumen lain, yaitu calung rantay.

Sumber:

kebudayaan.kemdikbud.go.id dan digilib.uinsgd.ac.id

https://regional.kompas.com/read/2022/08/05/153031178/tarawangsa-alat-musik-asal-jawa-barat-sejarah-cara-main-dan-lokasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke