Salin Artikel

Gara-gara Tagih Utang, Remaja di Jambi Dibunuh 3 Temannya, Mayat Korban Ditutupi Kayu dan Karung Pasir

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mayat tersebut ditemukan terlentang di sebuah sungai kecil dengan sebagian tubuh sudah utuh.

Mayat tersebut kemudian ditumpuk dengan kayu dan karung pasir.

Belakangan diketahui jika mayat tersebut adalah NA (17) yang tercatat sebagai warga Kecamatan Air Hitam.

NA diketahui hilang sejak 25 Juni 2022 dari sekolahnya di salah satu SMK di Soralangun.

Sebelum hilang, NA sempat menelepon orangtuanya untuk dijemput di pesantren. Namun saat dijemput tanggal 26 Juni 2022, keberadaan NA tak diketahui.

"Namun ada temannya yang sempat melihat ponakan saya, pergi bersama beberapa teman lainnya dan sejak itu tidak terlihat lagi, " ujar Awi, paman NA pada 6 Juli 2022.

Saat dua itu ada dua info yang beredar. Yang pertama NA disebut berselisih paham dengan beberapa siswa hingga siswa-siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah.

NA disebut terlibat utang piutang dengan sesama rekannya.

"Keluarga menduga dengan kejadian itu, ada keterkaitan dengan menghilangnya keponakan saya itu, " ujar Awi.

Kabar kedua, warga sekitar menyebut NA pergi menggunakan kendaraan bus seorang diri.

"Sejak dinyatakan hilang pada 25 Juni, baru hari ini kita mendapat kabar ada penemuan mayat yang sedikit banyak memiliki kesamaan ciri, " ujarnya.

"Diantara ciri yang melekat yakni, dari karang gigi yang menghitam dan juga baju yang dikenakan bertuliskan Umar bin Khatab. Namun untuk fisik tubuh sudah sulit dikenali, " beber dia.

Lokasi penemuan mayat MA tak jauh dari sekolah korban, tepatnya di belakang pondok pesantren tempat korban menuntut ilmu.

Sementara satu orang lainnya masih dalam pengejara..

"Ketiga tersangka terancam hukuman mati atau hukuman seumur hidup," kata Wakapolres Sarolangun, Kompol Sandy Mutaqin Pranayudha saat konferensi pers, Selasa (2/8/2022).

Ia menyebut pembunuhan berawal saat NA menagih utang Rp 150.000 ke korban DS. Kesal kerap ditagih, DS pun menyusun rencana jahat.

Pada Selasa (28/6/2022), DS mengajak NA bertemu di hutan desa di Bukit Tigo, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun.

NA pun berangkat. Sesampainya di lokasi, NA dikeroyok oleh DS dan dua rekannya. Perkelahian yang tak seimbang, membuat NA kewalahan.

Bahkan kepala bagian belakang NA dipukul dengan kayu oleh salah satu pelaku yang mengakibatkan remaja 17 tahun itu tewas.

"Utang itu antara DS dan NA yang jumlahnya Rp 150.000, akhirnya terjadi penganiayaan terhadap korban sehingga menyebabkan kematian terhadap NA," kata Sandy.

Ketiga pelaku itu pun berusaha menutupi perbuatannya. Mereka kemudian meletakkan mayat NA di sungai kecil yang tak jauh dari TKP.

Lalu mayat NA ditutupi dengan tumpukan kayu serta karung berisi pasir. Setelah itu ketiga pelaku kabur.

Meski sudah berusaha menutupi perbuatannya, akhirnya kejahatan mereka terbongkar. Mayat NA kemudian ditemukan oleh warga.

Sandy menyebut polisi menemukan barang bukti salah satunya adalah ponsel korban yang dikuasai salah satu pelaku.

"Setelah beberapa barang bukti kita temukan di TKP, dan handphone yang ditemukan pada salah satu pelaku. Akhirnya sejumlah pelaku berhasil kita amankan," ucapnya.

Ia menyebutkan, pembunuhan terhadap korban dilakukan oleh pelaku di tempat ditemukannya mayat korban. Korban dianiaya dan dikeroyok oleh tiga orang temannya.

"Hasil otopsi terdapat luka lebam di bagian belakang kepala korban, pelaku sendiri merupakan teman main korban di luar sekolah," ujarnya.

Para tersangka ini, kata dia dijerat dengan pasal yang cukup serius, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap perbuatannya.

Pelaku akan dijerat Pasal 304 KUHP sub pasal 338 lebih sub pasal 170 ayat (3) KUHP dan pasal 351 ayat (3) KUHP dan pasal 80 ayat (3), pasal 76 C undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan pasal 35 ayat (3) KUHP.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suwandi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jambi

https://regional.kompas.com/read/2022/08/03/104100078/gara-gara-tagih-utang-remaja-di-jambi-dibunuh-3-temannya-mayat-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke