Harga Elpiji 5 Kg dan 12 Kg Melejit, Konsumen di Kabupaten Bandung Kaget

KOMPAS.com - Harga elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg naik sejak Minggu (10/7/2022).

Meski begitu, masih banyak konsumen yang belum mengetahui adanya kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu, sehingga banyak di antara mereka yang terkejut dengan ongkos baru yang harus dibayarnya.

Seperti yang terjadi di SPBU Pangauban, Katapang, Kabupaten Bandung. Sejumlah konsumen disebut kaget dan bertanya-tanya dengan harga elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg yang baru.

Dikutip dari TribunJabar.id, hal itu disampaikan Pengawas SPBU Pangauban, Kiki Sopian, yang perlu menjelaskan kepada konsumen mengenai adanya kenaikan harga elpiji 5, 5 Kg dan 12 Kg itu.

"Pas beli dia (konsumen) kaget, kok naik harganya, sebelumnya tidak dengan harga ini," kata Kiki, Senin (11/7/2022).

Meski terkejut, namun menurut Kiki, konsumen tetap membeli elpiji nonsubsidi itu untuk memenuhi kebutuhannya.

"Tetap jadi beli, tapi mereka bertanya, dan kami jelaskan, ada kenaikan dari sananya," ujar Kiki.

Adapun kenaikan harga elpiji ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg, Kiki mengaku, dampaknya masih belum terasa bagi penjualan produk tersebut.

"Masih belum terasa karena baru ditetapkan hari kemarin," tuturnya.

Kiki menjelaskan, kenaikan harga elpiji 5, 5 Kg dan 12 Kg di SPBU yang dikelolanya telah sesuai dengan peraturan dari Pertamina.

"Jadi kami mengikuti ketentuan untuk menaikan harga elpiji 5,5 kilogram dan gas yang 12 kilogram," paparnya.

Dia menyebutkan bahwa harga elpiji ukuran 5,5 Kg saat ini menjadi Rp 100.000, sedangkan elpiji ukuran 12 Kg naik menjadi Rp 213.000, per Minggu (10/7/2022).

Sementara itu, dilansir dari laman resmi Pertamina, harga jual LPG Non PSO Rumah Tangga di tingkat agen di luar radius 60 km dari lokasi Filling Plant adalah harga jual di tingkat agen ditambah dengan biaya ongkos kirim.

Adapun elpiji ukuran 5,5 Kg di Jawa Barat, menurut tabel harga di laman resmi Pertamina adalah Rp 100.000, sedangkan elpiji ukuran 12 Kg mencapai Rp 213.000.