"Kemarin ada beberapa pengakuan dari beberapa pelaku UMKM bahwa produk mereka tidak boleh masuk Labuan Bajo. Semua mereka lapor saya," ujar Robertus saat ditemui di kantornya, Kamis (9/6/2022).
Bupati yang akrab disapa Robi itu sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, sebagai salah satu daerah pariwisata super premium, Labuan Bajo seharusnya lebih terbuka.
Ia berjanji berkoordinasi dengan Pemkab Manggarai Barat untuk membahas hal tersebut dalam waktu dekat.
Robi menegaskan, Labuan Bajo tak boleh berdiri sendiri, tetapi harus bersinergi dengan daerah lain, khususnya di Pulau Flores.
Ia menambahkan, Labuan Bajo akan lebih kuat sebagai destinasi wisata jika memiliki banyak variasi produk lokal yang ditawarkan.
"Tidak bisa monopoli. Misalnya kopi. Mau kopi dari mana pun ada di Labuan Bajo, bukan saja Manggarai barat. Jangan proteksi diri," katanya.
Sebagai pintu masuk Flores, kata Robi, semua produk UMKM masyarakat harus dipasarkan di Labuan Bajo.
Sehingga, ketika banyak yang berkunjung ke Labuan Bajo, mereka juga akan mengenal Flores.
"Kalau mau tahu tentang Flores datanglah ke Labuan Bajo. Jadi bukan sekedar mau lihat Komodo. Jangan sampai orang tidak tahu kalau Labuan Bajo itu ada di Flores," katanya.
https://regional.kompas.com/read/2022/06/10/093448378/dapat-keluhan-pelaku-umkm-kesulitan-pasarkan-produk-di-labuan-bajo-ini-kata