Salin Artikel

Menghidupkan Kembali Kirab Pengantin Sunat yang 35 Tahun Menghilang

Pada Selasa (31/5/2022) malam, warga dusun tersebut menyambut pengantin sunat di atas kuda.

Seusai salat Magrib, warga mengikuti arak-arakan pengantin sunat yang dilengkapi hiasan 'kembang kelapa', barisan pembawa obor serta iringan berbagai tetabuhan.

Peserta kegiatan ini sekira 300 anak, yang 80 di antaranya merupakan peserta khataman Quran.

Kepala Desa Munding Romdhaniyatun mengatakan, arak-arakan pengantin sunat terakhir kali diadakan tahun 1980-an.

"Karena itu kami berupaya menghidupkan kembali tradisi arak- arakan pengantin khitan dan khataman Quran sebagai daya tarik wisata religi. Di sini tidak hanya memiliki potensi alam dan budaya saja, namun juga potensi wisata religi yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik bagi Desa Wisata Munding," paparnya.

Menurut Dhani, panggilan Romdhaniyatun, kirab pengantin sunat dan khataman Quran, dihidupkan kembali karena kekayaan makna spiritual kehidupan.

"Arak- arakan pengantin sunat dengan menaiki kuda digambarkan anak yang akan menjalani proses khitan sebagai seorang pangeran yang dikawal dua laskar perempuan. Arak- arakan keliling lingkungan dusun merupakan ta’aruf agar sang pangeran senantiasa dekat dengan masyarakatnya serta senantiasa arif dengan lingkungannya," paparnya.

Simbol menaiki kuda, dimaksudkan akan mampu mengangkat derajat kedua orangtuannya, melalui perbuatan yang tidak melupakan jati dirinya sebagai muslim.

"Sedangkan khataman Quran, merupakan simbol keutamaan dari anak- anak yang telah menyelesaikan pembelajaran Quran," jelas Dhani.


Dia mengungkapkan wilayahnya memiliki sejumlah potensi wisata. Di antaranya di Dusun Cemanggal yang memiliki panorama alam Curug Tirta Wening dan spot Bukit Kembar.

"Di sini juga ada makam Syekh Ghozali dan Syekh Syraif di Bukit Prawoto Sari Cemanggal. Untuk budayanya ada kesenian reog dan rebana," paparnya.

Sementara Motivator Desa Wisata Munding, Yosiadi menambahkan potensi wisata religi yang dimiliki berpeluang menjadi kekuatan daya tarik bagi desa wisata ini selain atraksi alamnya yang sangat menawan.

"Ini yang terus kami dorong selain memperkenalkan potensi dan keunikan yang dimiliki Desa Wisata Munding ini kepada kalangan masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/01/134528078/menghidupkan-kembali-kirab-pengantin-sunat-yang-35-tahun-menghilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke