Salin Artikel

Kisah Mantan Camat NII, Didoktrin Masuk Surga hingga Dijadikan Sapi Perah

Dede tak sendiri. Ia mengajak 49 anggota NII di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk kembali mencium Sang Saka Merah Putih. 

Ia mengaku lelah terus mengonsumsi doktrin kebohongan yang dipasok para petinggi NII.

Hampir semua anggota, terutama yang muda, disuguhkan angin segar yaitu kemudahan masuk surga.

"Biasanya dijanjikannya tentang surga, jadi Islam yang benar utamanya harapan-harapan, terutama pada kaum muda, yang masih labil," katanya kepada Kompas.com di Aula Kecamatan Cileunyi, Senin (30/5/2022).

Selain dijanjikan masuk surga, mantan Owner Distrik (Sebutan Jabatan Camat di NII) mengaku, bekas organisasinya itu kerap menargetkan masyarakat ekonomi rendah untuk menjadi anggota.

"Sejatinya, semua kalangan menjadi target, apalagi kalangan masyarakat ekonomi rendah," beber dia.

Saat ini, sambung dia, anggota NII sudah masuk ke dalam kalangan pejabat. Bahkan, setingkat profesor pun ada dan masih aktif.

"Semua kalangan, tidak hanya yang ekonomi rendah, yang punya jabatan juga, yang sekelas profesor itu juga ada. Jadi gak hanya kalangan bawah, itu yang profesor sekarang masih aktif," ujarnya.

Selain lelah harus menelan ribuan kebohongan, Dede dan mantan anggota lainnya kerap diperlakukan seperti binatang.

Ia menuturkan, para petinggi selalu meminta uang iuran kepada para anggotanya. Aliran dana ini tak pernah diketahui digunakan untuk kepentingan apa.

"Karena setelah saya lama di NII ternyata banyak kebohongan dan saya diperlakukan seperti binatang, saya jadi sapi perah. Harus jadi sami'na wa atho'na apapun yang diperintah sama pimpinan harus dituruti walaupun saya tidak tahu maksud dan tujuannya apa gitu," tutur dia.

"Misalnya dari sektor keuangan, saya gak tau larinya kemana yang jelas saya harus setor tiap bulan," tambah Dede.

Banyak Faksi dan Bergerak di Bawah Tanah

Kepada Kompas.com, sebelum memutuskan untuk kembali ke pelukan NKRI, ia sempat bingung dengan keberadaan faksi yang ada di tubuh bekas organisasinya itu.

Menurutnya, setiap faksi tidak pernah satu frekuensi. Malah ia dan mantan anggota lainnya kerap menemukan masing-masing pimpinan faksi berselisih pendapat dan berujung saling menjelekan.

"Sekarang itu NII KW9 Panji Gumilang Masih, NII Jakaria, NII MYT, NII Syahdatain, itu aktif semua," ungkapnya.

Saat ini, proses pembaiatan pergerakan NII masih sulit ditemukan, lantaran bergerak sembunyi-sembunyi atau underground (bawah tanah).

Bahkan pernah dilakukan proses pembaiatan di lokasi yang terbuka seperti tempat rekreasi.

Sedari pertama menjabat sebagai Owner Distrik sejak 1995 sampai 2006, ia tidak pernah mengetahui lokasi-lokasi yang kerap dijadikan tempat rapat.

"Kalau NII sendiri itu, underground sembunyi-sembunyi, bisa dimana aja, bisa sambil rekreasi, bisa di masjid, kalau masjid-masjid Agung kan kalau udah shalat pada istirahat, jadi itu target," tutur dia.

"Kalau tempat khusus juga itu ada, biasa ngontrak tempat. Tapi satu sama lain tidak boleh tahu, termasuk saya dulu di Camat yang tahu hanya kantor Bupati aja, ke sananya tidak tahu dan di bawah saya gak tahu kantor Bupati," tuturnya.

Tak Mudah Mengajak Kembali ke NKRI

Kendati sudah membawa 49 anggotanya di Kecamatan Cileunyi untuk kembali ke pangkuan NKRI, Dede tetap kesulitan untuk mengajak anggota NII lainnya. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Perlu ada pendekatan berbeda. Sebab ideologi anggota NII, sudah kuat dan membentuk keyakinan.

Meski demikian, ia dan teman-temannya akan kembali mengajak yang lainnya untuk kembali ke NKRI dengan pendekatan-pendekatan tertentu. 

"Jadi tidak frontal "yuk, Keluar dari NII." Itu salah. Tentunya, seperti dulu waktu mau merekrut melalui pendekatan dan argumen-argumen begitu," ungkapnya.

Ia berharap, teman-temannya yang masih aktif di NII diberikan hidayah dan jalan yang benar. 

"Jangan mudah terpengaruh atau jangan mudah kena iming-iming atau terprovokasi, lebih baik dikoordinasikan kalau ada apa-apa seperti tadi kata MUI baiknya dikomunikasikan kalau ada apa-apa," kata Dede.

Selain itu, secara khusus pihaknya meminta perhatian lebih kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung agar mantan anggota NII dijamin kesejahteraannya. 

Hal itu penting disampaikan, lantaran ia khawatir dengan tekanan yang ada. Malah ada anggota aktif NII yang direkrut menjadi anggota organisasi Islam lainnya untuk tindakan terorisme.

" Ya, pertama saya minta perlindungan dari pihak pemerintah, pihak kepolisian, dan TNI. Kedua, mohon dari pihak pemerintah untuk memperhatikan teman-teman yang sekarang sudah kembali kepada NKRI, karena teman-teman belum ada kerjaan, kalau saya sudah ada," ucap dia.

Dede mengungkapkan, kebanyakan anggota NII yang kembali ke NKRI tidak memiliki pekerjaan. 

Ia kembali mengatakan, anggota NII taraf ekonominya rata-rata rendah. Dengan kondisi ini, ia khawatir mereka direkrut jaringan organisasi yang lebih radikal. 

"Karena ideologinya udah campur aduk sementara kebutuhan meningkat dan segala macam lagi, akhirnya pindah," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/30/172225178/kisah-mantan-camat-nii-didoktrin-masuk-surga-hingga-dijadikan-sapi-perah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke