Salin Artikel

2 Tahun Tak Digelar, Grebeg Syawalan TSTJ Solo Habiskan 3.000 Ketupat

Ratusan pengunjung berebut ketupat dan sayuran hasil bumi yang dibagikan panitia dari atas panggung.

Ada sekitar 3.000 ketupat dan sayuran hasil bumi yang dibagikan untuk menandai berakhirnya event libur lebaran, pekan Syawalan Jurug.

Tradisi tahunan yang sempat vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19 ini diawali dengan kirab gunungan ketupat dan sayuran star dari halaman TSTJ dan finish di taman dekat danau kebun binatang tersebut.

Kemudian digelar pertunjukan sendratari perjalanan hidup Jaka Tingkir menjadi Sultan Hadiwijaya, Raja Mataram yang diperankan BRM Suryo Adhityo Nuswantoro putra dari Pengageng Parentah Karaton Solo KGPH Dipokusumo.

Hadir dalam tradisi Grebeg Syawalan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Kepala Dinas Pariwisata Solo Aryo Widyandoko dan Direktur Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo serta sejumlah abdi dalem Keraton Solo.

Seorang pengunjung bernama Sukinem (60) mengaku senang dirinya bisa mendapatkan sayuran berupa kacang panjang dalam tradisi Grebeg Syawalan TSTJ.

Dia mengatakan sudah dua kali ikut tradisi Grebeg Syawalan TSTJ. Sayuran itu rencananya akan dia masak dan dimakan bersama dengan keluarganya di rumah.

"Nanti mau dimasak. Sudah dua kali ini saya ke sini ikut tradisi Grebeg Syawalan," ungkap warga Karanganyar.


Direktur Perumda TSTJ Bimo Wahyu Widodo mengatakan tradisi Grebeg Syawalan sempat dihentikan dua tahun karena Covid-19. Kegiatan ini terakhir kali digelar pada 2019.

"Setelah kegiatan Syawalan ini diperbolehkan kita melanjutkan tradisi yang ada. Terakhir kan 2019. Tradisi ini kita lanjutkan Alhamdulillah antusiasme pengunjung juga cukup banyak," kata Bimo ditemui di TSTJ Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Bimo menambahkan peningkatan jumlah pengunjung TSTJ mulai terjadi pada H+2 Lebaran.

Pihaknya menargetkan pada puncak pekan Syawalan ini jumlah pengunjung yang datang ke TSTJ mencapai 15.000 orang dalam sehari.

"Sesuai surat edaran wali kota kapasitas kita 75 persen pengunjung. Jadi kalau bisa 15.000 orang Alhamdulillah," kata dia.

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan, event kirab Joko Tingkir dan Grebeg Syawalan diselenggarakan untuk menyambut tradisi Syawalan 1443 H sekaligus lebaran ketupat.

Selain itu, lanjut dia event ini juga sebagai hiburan bagi warga Solo dan pemudik yang tahun ini merayakan lebaran di kampung halaman di Solo dan sekitarnya.

"Melalui acara ini kita tidak hanya disajikan dengan ragam seni budaya yang ada pada kirab Joko Tingkir, namun kita dapat berinteraksi pada satwa-satwa yang ada di TSTJ," kata Teguh.

Pihaknya berharap sektor perekonomian di Solo kembali tumbuh dengan diperbolehkannya mudik lebaran oleh pemerintah pusat.

"Semoga ini benar-benar titik balik dari dua tahun kemarin tidak ada kegiatan perekonomian khususnya dihiburan-hiburan, maka ini sebagai titik balik semua kegiatan ekonomi masyarakat kecil menengah bisa terangkat semuanya," terang dia.

https://regional.kompas.com/read/2022/05/08/150802378/2-tahun-tak-digelar-grebeg-syawalan-tstj-solo-habiskan-3000-ketupat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke