Meriahnya Sekura, Festival Topeng Ajang Silaturahmi Lebaran di Lampung Barat

LAMPUNG, KOMPAS.com - Festival Sekura di Kabupaten Lampung Barat berlangsung meriah. Ratusan warga ikut ambil bagian dalam tradisi khas "Syawalan" di kabupaten tersebut.

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengatakan, Sekura adalah tradisi turun temurun yang diselenggarakan usai Ramadhan, mulai dari 1 Syawal hingga 6 Syawal.

"Ini tradisi kebanggaan masyarakat Lampung Barat, bentuk suka cita dan syukur setelah menjalani Ramadhan," kata Parosil saat dihubungi, Rabu (4/5/2022).

Menurutnya, banyak sisi positif yang bisa diambil dari gelaran Sekura.

Pertama, menjaga kelestarian budaya warisan leluhur.

"Khususnya bagi anak milenial, ya. Ini warisan dari leluhur kita, orangtua kita, yang harus dijaga dan dilestarikan," kata Parosil.

Oleh karena itu Parosil mengapresiasi partisipasi warga Lampung Barat yang ikut memeriahkan Festival Sekura pada Lebaran 2022 ini.

"Alhamdulillah meriah, tentunya dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan," kata Parosil.

Selain itu, nilai utama yang bisa diambil dari Festival Sekura ini adalah sarana silaturahmi masyarakat antar desa.

"Sekura juga jadi ajang silaturahmi masyarakat antar pekon (desa) saat lebaran. Semua merayakan kebahagiaan, saling silaturahmi," kata Parosil.

Parosil mengatakan, Sekura adalah bentuk ekspresi masyarakat menggunakan kostum dan tuping (topeng) khas Lampung.

Tiap warga bebas berekspresi dan mengkreasikan Sekura-nya.

Sekura terdiri dari dua karakter, yakni Sekura Betik (bagus) dan Sekura Kamak (kotor).

Untuk Sekura Betik, warga mengenakan kostum dan tuping dari kain panjang atau selindang miwang khas Lampung Barat.

Sedangkan, pada Sekura Kamak mengenakan tuping terbuat dari kayu dengan beragam karakter.

Kostum pada Sekura Kamak ini mengenakan potongan karung, daster, hingga dedaunan.