Salin Artikel

Mengenal Budaya Caci, Simbol Ketangkasan dan Kegembiraan Orang Manggarai

BORONG, KOMPAS.com - Caci menjadi salah satu warisan budaya orang Manggarai yang masih lestari hingga saat ini. Orang-orang di Manggarai, baik di Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih melaksanakan tradisi caci.

Caci adalah tarian tradisional yang dilaksanakan di halaman rumah dan lapangan terbuka. Caci menuntut ketangguhan, kelincahan, keakraban, persaudaraan dan penuh dengan ikatan kekeluargaan.

Caci kerap jadi ajang pertunjukan ketika ada kunjungan kenegaraan di wilayah Manggarai Raya. Seperti saat ada kunjungan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Kami sengaja membuat pementasan budaya caci agar bapak gubernur bisa menikmati dan melihat secara langsung budaya ini. Sebab, tarian caci bisa menjadi magnet wisata dari sisi budaya," kata Geradus Radu, tokoh masyarakat Manggarai Timur saat menyambut kunjungan Gubernur Viktor di Manggarai Timur pada Minggu (17/4/2022).

Geradus menyebut, budaya caci harus dilestarikan dengan baik dari generasi ke generasi. Karena menurutnya, lewat budaya caci bisa selalu terjalin kerja sama dengan pihak lain, dengan dasar kebersamaan. Geradus berharap generasi muda Manggarai yang terlibat dalam permainan caci lebih banyak lagi.

Makna caci

Pengajar di Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng, Adrianus Nggoro menjelaskan, budaya caci merupakan prakarsa kebudayaan Manggarai yang bernuansa suka cita. Biasanya dilaksanakan saat acara pernikahan (caci tae kawing) dan syukuran (caci penti).

Meski begitu, belum ada literatur yang menjelaskan asal muasal budaya caci tersebut.

"Pertanyaannya kapan tradisi perkawinan, tradisi penti dimulai. Pertanyaan tersebut belum dapat dibuktikan dalam literatur kebudayaan Manggarai. Namun demikian tradisi caci jelas merupakan warisan leluhur Manggarai (empo Manggarai)," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui aplikasi Whatsapp, Rabu (20/4/2022).

Sementara itu, caci secara terminologi berasal dari dua kata, yakni ca dan ci. Ca artinya satu, ci artinya paksa atau memaksa. Dengan begitu, caci artinya memaksa satu-satu (ci gici ca) atau satu-satu yang bermakna satu di sana sebagai pecambuk, satu di sini sebagai penangkis cambuk.

Memukul dengan cambuk dan menangkis secara berbalasan satu lawan satu itu sebagai ekspresi suka cita, kegembiraan dan syukuran.

Selain itu, caci juga bermakna berdaya juang. Sebab, antara si penangkis dan pecambuk masing-masing memperlihatkan ketangkasan sebagai penangkis dan kemampuan pecambuk.

https://regional.kompas.com/read/2022/04/22/171640878/mengenal-budaya-caci-simbol-ketangkasan-dan-kegembiraan-orang-manggarai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke