Salin Artikel

Profil Kota Palangkaraya

KOMPAS.com - Kota Palangkaraya merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Kota Palangkaraya dibangun setelah Kemerdekaan Republik Indonesia sehingga kota ini terbebas dari pengaruh kolonial.

Awalnya, pembangunan Kota Palangkaraya dimaksudkan sebagai ibu kota negara, namun hal tersebut tidak terjadi.

Pada perkembangannya, Kota Palangkaraya menjadi ibu kota provinsi.

Kota Palangkaraya juga merupakan kota dengan wilayah terluas kedua di Indonesia.

Profil Kota Palangkaraya

Nama resmi : Kota Palangkaraya

Dasar pembentukan : Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957

Julukan : Kota Cantik

Plat nomor: KH

Landmark : Tugu Soekarno, Jembatan Kahayan

Aspek Geografis Kota Palangkaraya

Aspek geografis terkait dengan kondisi wilayah termasuk luas wilayah, letak wilayah, maupun batas geografis.

Luas wilayah : 2.853,52 km2

Letak wilayah : 113 derajat 30' - 114 derajat 07 Bujur Timur dan 1 derajat 35' - 2 derajat 24' Lintang Selatan.

Batas wilayah : sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan.

Zona waktu : Waktu Indonesia Barat (WIB)

Infrastruktur penting : Jembatan Kahayan, Bandara Cilik Riwut

Aspek Demografi Kota Palangkaraya

Aspek demografi Kota Palangkaraya meliputi berbagai kondisi kependudukan, yaitu:

Jumlah penduduk : 293.457 jiwa (BPS 2020)

Indeks Pembangunan Manusia : 80,77

Aspek Kebudayaan Kota Palangkaraya

Aspek kebudayaan meliputi berbagai hasil budaya di wilayah ini, yaitu:

Suku : Dayak, Jawa, Banjar, Tionghoa

Bahasa daerah : Bahasa Dayak dan Bahasa Banjar

Rumah adat : Rumah Adat Betang

Kesenian : Karungut

Tari tradisional : Tari Kenyah, Tari Mamasay, Tari Kanjan, Tari Giring-giring

Alat musik tradisional : garantung, gendang, kangkanung, garinding bendang banyilu

Bangunan bersejarah: Monumen Tugu Soekarno, Rumah Tjilik Riwut Resto, dan Cagar Budaya Sandung

Potensi Kota Palangkaraya

Kota Palangkaraya memiliki potensi di bidang industri, peternakan, perikanan, pertambangan, pertanian lahan kering, dan transportasi sungai.

Potensi industri berupa berupa industri pabrik karet dalam skala ekspor. Hasil produksinya di ekspor ke China.

Sedangkan, industri kecil berupa industri anyaman rotan, industri kerajinan batu permata, maupun industri kerajinan benang bintik.

Dalam bidang peternakan berupa sapi, kerbau, kambing, rusa, ayam buras, itik, ayam pedagang, dan ayam petelor.

Peternakan mengalami kenaikan setiap tahun sehingga dapat menjadikan Palangkaraya sebagai lumbung ternak.

Palangkaraya memiliki potensi perikanan yang baik, berupa perikanan budidaya maupun ikan tangkap yang mengandalkan ikan di sungai atau danau.

Potensi pertanian penting karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Potensi pertanian yang dikembangkan berupa tanaman pangan dan hortikultura.

Pada sektor pariwisata, Kota Palangkaraya memiliki wisata susur sungai di Sungai Sebangau.

Wisata sejarah berupa Museum Tugu Soekarno yang menandai Palangkaraya akan dijadikan ibu kota negara. Wisata sejarah lainnya berupa Rumah Tjilik Riwut yang merupakan rumah Pahlawan Nasional Tjilik Riwut.

Sumber:

/etd.repository.ugm.ac.id
palangkaraya.go.id
bobo.grid.id
kalteng.bps.go.id
mmc.kalteng.go.id/be
digilib.uin-suka.ac.id/
mediacenter.palangkaraya.go.id/m

https://regional.kompas.com/read/2022/04/01/204019878/profil-kota-palangkaraya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke