Salin Artikel

Sambut Ramadhan, Tradisi "Perang" Ketupat Kembali Digelar di Bangka Barat

Ribuan pengunjung tampak memadati lokasi acara untuk menyaksikan tradisi yang digelar dalam rangkaian menyambut puasa Ramadhan.

"Kami berharap ini menjadi agenda rutin tahunan yang bisa menarik kunjungan wisatawan luar negeri," kata Bupati Bangka Barat, Sukirman di lokasi acara, Minggu (28/3/2022).

Sukirman menuturkan, tingginya animo masyarakat terlihat dari para penonton yang memadati lokasi acara.

Bahkan sebagian penonton naik ke perbukitan agar bisa menyaksikan perang ketupat dari ketinggian.

"Penasaran karena selama ini dengar cerita saja dan baru kali ini bisa hadir langsung," ujar Sobri, pengunjung dari Pangkalpinang.

Perang ketupat diawali dengan pertunjukan sejumlah tarian tradisional. Kemudian pada acara puncak dimulailah sesi perang ketupat.

Dalam perang tersebut peserta yang berjumlah belasan orang dibagi menjadi dua kelompok.

Kemudian mereka saling berebut ketupat yang sudah ditumpuk di tengah lapangan.

Pada sesi terakhir, para pengunjung bisa terlibat langsung merasakan serunya saling lempar ketupat.

Selama perang ketupat berlangsung, ada pawang yang menggelar ritual dan membaca mantra. Hal itu diyakini sebagai kekuatan supranatural yang melindungi peserta dari rasa sakit.

Konon perang ketupat sebagai simbol perlawanan terhadap kezaliman sekaligus simbol perlawanan masyarakat Tempilang terhadap para lanun.

Tradisi perang ketupat telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan Kemendikbud pada 2014.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/28/114614278/sambut-ramadhan-tradisi-perang-ketupat-kembali-digelar-di-bangka-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke