Salin Artikel

Jauh-Jauh dari Sumatera, Gubernur Aceh Ziarah dan Tabur Bunga ke Makam Pocut Meurah Intan di Blora

Dalam ziarah tersebut, Nova yang juga ditemani oleh Bupati Blora, Arief Rohman, sempat memanjatkan doa bersama warga sekitar di area pemakaman.

Sambil duduk kursi di bawah pohon juwet dan kamboja yang rindang, keduanya khusyuk mendoakan mendiang pejuang perempuan asal Aceh tersebut.

Usai doa bersama, mereka kemudian melakukan prosesi tabur bunga di makam tersebut.

Sebelum meninggalkan lokasi pemakaman, Nova mengungkapkan rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah merawat dan menjaga makam Potjut Meurah Intan.

"Saya dengan 10 jari mengucapkan penghargaan saya, terima kasih saya yang tidak terhingga dan hanya Allah SWT yang mampu membalas segala amal jariyah keluarga besar yang terus memuliakan orang tua kami," ucap Nova.

Dirinya berjanji akan memberitahukan kepada masyarakat Aceh tentang keberadaan makam Pocut Meurah Intan di Blora yang tetap terjaga dengan baik.

"Saya Insya Allah akan memberi kabar dan penjelasan kepada rakyat Aceh, bahwa salah satu putra terbaik bangsa, Pocut Meurah Intan ada di Blora beristirahat dengan tenang, dan saya pastikan dijaga dan dipelihara dengan baik oleh saudara-saudara kita yang ada di Blora," terang dia.

Pria 58 tahun tersebut juga secara blak-blakan akan memberikan sejumlah uang kepada masyarakat yang sehari-hari merawat dan menjaga makam pejuang asal Aceh tersebut.

"Tanpa bermaksud riya', agar tidak menimbulkan fitnah, saya titip sedekah untuk yang sehari-hari menjaga makam ini sebesar Rp 20 juta, pribadi. Saya harus sebutkan ini bukan riya', mohon maaf, tapi agar tidak terjadi fitnah, nanti saya transfer mohon disampaikan alamatnya," terang dia.

Nova juga berharap agar jalinan silaturahmi antara Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dapat terus berjalan dengan baik.

"Insya Allah kita akan terus menjalin tali silahturahmi dan akan terus saling berkomunikasi sampai akhir zaman Insyallah sampai anak cucu kita nanti bisa meneruskan persaudaraan yang begitu mulia ini dan mudah-mudahan ini mendapatkan ridho Allah SWT," kata dia.

Sekadar diketahui, menurut catatan sejarah perjuangan Pocut Meurah terjadi di akhir abad 19 sampai awal abad 20.

Pada 11 November 1902, ia dikepung oleh serdadu khusus Belanda dari Korps Marchausse dan terdesak.

Dengan dua tetakan luka di kepala, dua di bahu, sementara satu urat kening dan otot tumitnya putus, dia terbaring di tanah penuh dengan darah dan lumpur. Meski begitu, ia tetap tidak menyerah dengan rencong yang masih tergenggam kuat di tangannya.

Semangat pantang menyerahnya tersebut ternyata sangat dikagumi Belanda, bahkan Pocut Meurah Intan diberi gelar Heldhafting atau yang gagah berani.

Sehingga berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda, pada 6 Mei 1905, beliau beserta putranya, Tuanku Budiman, dan seorang anggota keluarga kesultanan bernama Tuanku Ibrahim diasingkan ke Blora, Jawa Tengah.

Di Blora pula, Pocut Meurah Intan berpulang ke rahmatullah pada 19 September 1937, dan dimakamkan di Desa Temurejo.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/17/173500578/jauh-jauh-dari-sumatera-gubernur-aceh-ziarah-dan-tabur-bunga-ke-makam-pocut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke