Salin Artikel

Tragedi di 3.000 Mdpl, 8 Nyawa Melayang Usai KKB Serang Kamp Pekerja

KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang delapan orang di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022).

Serangan tersebut menewaskan tujuh pekerja telekomunikasi dan seorang warga setempat.

Para pekerja datang ke tempat tersebut untuk memperbaiki tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel. Korban diserang anggota KKB saat berada di kamp.

Satu orang selamat dari serangan ini. Pria berinisial NS itu kabur saat KKB datang ke kamp.

Berikut sederet fakta tentang serangan KKB di Distrik Beoga yang menewaskan delapan orang.

Kronologi KKB serang 8 orang di Beoga

Korban selamat dari insiden tersebut, NS, menceritakan detik-detik terjadinya tragedi.

Dikatakan NS, sewaktu anggota KKB mendatangi kampnya, dia langsung kabur.

Namun, delapan rekannya tak sempat melarikan diri.

“Semua sudah habis. Iya semuanya. Satu kumpulan. Tujuh orang dibantai, saya yang lari. Pas dia masuk, saya lari ke luar. Masuk ke jurang,” ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (6/3/2022).

10 anggota KKB bawa parang dan senjata api

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman mengatakan, berdasarkan keterangan NS, pelaku penyerangan terhadap para pekerja itu diperkirakan sepuluh orang.

Mereka datang dengan membawa senjata tajam dan senjata api.

"Pelaku diperkirakan 10 orang, sebagian besar bawa parang dan senjata api," jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/3/2022).

Insiden itu diketahui usai NS meminta pertolongan dengan cara melambai-lambaikan tangan ke arah closed circuit television (CCTV) di tower BTS 3.

Korban dievakuasi

NS, korban selamat dari penyerangan KKB di Distrik Beoga, berhasil dievakuasi pada Sabtu (5/3/2022).

Ia dievakuasi menggunakan helikopter.

"Iya, NS sudah berhasil dievakuasi ke Timika," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani, Sabtu.

Adapun mengenai korban tewas, pihaknya sedang berusaha mengevakuasi jasad mereka.


 

Korban selamat dari serangan KKB di Distrik Beoga, NS, akhirnya berhasil dievakuasi pada Sabtu. NS dievakuasi menggunakan helikopter.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menerangkan, berdasarkan laporan yang ia terima, korban nampak mengalami trauma.

Pada saat dievakuasi, korban terus mengatakan, "Kawan saya mati semua di bawah."

"Ucapan itu terus saja diucapkannya saat berhasil masuk ke dalam helikopter yang membawanya dari kawasan BTS3 yang berada di perbatasan Kabupaten Puncak dengan Kabupaten Intan Jaya," tuturnya, Sabtu, dikutip dari Antara.

Fakhiri menjelaskan, saat ini NS sedang ditangani tim medis, sehingga belum banyak keterangan yang diberikan.

Anak kepala suku menjadi korban

Selain tujuh pekerja, seorang warga juga menjadi korban dalam serangan KKB ini.

Seorang warga setempat yang turut menjadi korban diketahui bernama Bebi Tabuni.

"Salah satu korban adalah anaknya kepala Suku Gome di Ilaga atas nama Bebi Tabuni," beber Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Sabtu malalm.

Bebi kala itu sedang mengantarkan para pekerja yang hendak memperbaiki tower telekomunikasi di lokasi berketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Ayah Bebi Tabuni kecam aksi penyerangan

Abeloni Tabuni, ayah dari Bebi Tabuni, mengecam aksi serangan KKB yang menewaskan anaknya dan tujuh pekerja.

Pria yang menjadi Kepala Suku di Desa Ilaga, Kabupaten Puncak, ini menuturkan, anaknya setiap hari bekerja memasang dan memperbaiki jaringan tower.

"Dia pasang jaringan, baru anaknya kena tembak," terangnya, Sabtu, dikutip dari Tribunnews.

Abeloni mengecam aksi KKB tersebut. Ia meminta KKB untuk meninggalkan wilayahnya dan tidak kembali lagi.

"Jadi, OPM dari Intan Jaya itu salah besar, tidak (jangan) datang-datang lagi ke sini Kabupaten Puncak, jangan ganggu-ganggu datang," serunya.

Abeloni pun mengimbau warga setempat untuk turut mengecam aksi KKB.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus, Pythag Kurniati), Kompas TV, Antara

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anaknya Jadi Korban, Kepala Suku Puncak Papua Kutuk Keras Aksi KKB: Jangan Datang Lagi

https://regional.kompas.com/read/2022/03/07/052000878/tragedi-di-3.000-mdpl-8-nyawa-melayang-usai-kkb-serang-kamp-pekerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke