Salin Artikel

Ban yang Dilepas dari Leher Buaya di Palu Akan Dimuseumkan, Dimasukkan Kotak Kaca dan Dipajang di Mal

Hal tersebut diungkapkan Hadianto setelah sesi makan siang bersama Tili di ruang kerjanya Jl Balai Kota Palu, Kelurahan Tanamonindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (10/2/2022) siang.

"Dan Insya Allah ban ini akan dimuseumkan," ungkap Hadianto Rasyid

Ban itu akan dimasukkan kedalam kotak kaca dan selanjutnya dipajang di Palu Plaza. Selain memuseumkan ban, rencananya Hadianto Rasyid juga membuat patung buaya.

"Kita akan buat nanti ketika selesai pembangunan revitalisasi Palu Plaza. Nanti kita juga akan buatkan di sana patung buaya berkalung ban, dan ban ini akan dipajang disana," beber Hadianto Rasyid.

Sebelumnya, diberitakan Tili, warga Jawa Tengah berhasil menangkap buaya berkalung ban.

Aksi penangkapan buaya berkalung ban tersebut menjadi tontonan warga sekitar hingga membuat macet jalanan.

Motif penangkapan yang dilakukan oleh Tili ialah semata-mata karena ia merasa kasihan dengan buaya itu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili.

Hal itu dimaksudkan agar memudahkan dalam menarik buaya saat umpannya dimakan.

Usaha penangkapan buaya berkalung ban yang dilakukan oleh Tili ini telah berlangsung selama tiga pekan lamanya.

Umpan yang diberikan pun bermacam-macam, mulai dari merpati hingga ayam.

Menurutnya, ia sudah menghabiskan umpan hingga 35 ekor ayam dan juga merpati dengan kisaran biaya Rp4 juta.

"Habis uang sekitar Rp4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.

Untuk peralatan lain, ia hanya mengandalan sebuah tali kapal dengan panjang 300 meter.

Sayangnya, tali tersebut sempat dicuri orang hingga akhirnya hanya menyisakan 100 meter saja.

"Kalau tali ada sekitar 300 meter dan tinggal 100 meter dicuri orang tapi saya ikhlaskan," tuturnya.

"Saya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal, makanya saya sambung-sambung saja," tambah Tili.

Tangkap anak buaya

Beberapa hari sebelum buaya berkalung ban tersebut ditangkap, Tili terlebih dahulu telah menangkap anak dari sang buaya.

Anak buaya itu ditangkapnya saat berada di tengah-tengah sungai menggunakan perahu rakit.

"Anaknya buaya ini saya tangkap di sana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," ungkap Tili, Selasa (8/2/2022).

Pria yang baru empat bulan tinggal di Kota Palu ini mengatakan, buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Wali Kota Palu Akan Museumkan Ban Milik Tili yang Dilepas dari Leher Buaya Sungai Palu

https://regional.kompas.com/read/2022/02/12/161000178/ban-yang-dilepas-dari-leher-buaya-di-palu-akan-dimuseumkan-dimasukkan-kotak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke