Salin Artikel

Tangis Tuti, Putrinya Digigit Monyet hingga Alami Gangguan Mental, Kini Terpaksa Putus Sekolah

Keputusan itu diambil karena orangtuanya tidak sanggup lagi membayar transportasi pulang pergi ke sekolah.

N putus sekolah, tepatnya saat pertengahan tahun 2020. Ketika itu pandemi Covid-19 memukul perekonomian keluarganya. Padahal untuk menuju sekolah N, memerlukan biaya.

"Dalam sehari sebesar Rp 40.000 ongkosnya. Karena jarak kampung dengan sekolah anak saya cukup jauh," kata ibu sambung N, Tuti Sumiati (40), Selasa (9/2/2022).

Digigit monyet

N tinggal bersama ayah dan ibunya di Desa Lekong, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, NTB.

Sekilas, N terlihat seperti anak normal pada umumnya. Padahal, ia mengalami disabilitas wicara dan mental. 

Kondisi sang anak itu mulai terjadi saat N digigit monyet sewaktu kecil.

"N pernah digigit monyet. Bekas lukanya ada di kepala, muka dan lehernya. Trauma berat membuat N seperti sekarang ini," lanjut Tuti.

Tuti sendiri merupakan ibu sambung dari N. Namun, dia menyayangi N seperti darah dagingnya sendiri.

Dari kecil saat umur 1-2 tahun sambungnya, N masih normal.

Sembari meneteskan air mata, Tuti menceritakan perjuangannya dan suami agar sang anak bisa sekolah.

"Suami saya buruh lepas. Jadi, penghasilannya tidak bisa didapatkan tiap hari. Kami tidak pernah pilih pekerjaan apapun itu, bahkan suami saya rela tidak tidur kalau sudah di ladang atau kebun orang, bahkan mencari kayu di hutan demi mencari nafkah" tuturnya.



Tak punya biaya

Menurutnya, N masih menggunakan popok. Kondisinya tersebut membuat N belum bisa buang air sendiri.

"Lima sampai 8 popok habis sehari," katanya.

Tuti mengatakan, terkadang N berteriak dan tertawa sendiri. Tetapi jika ia panggil, dan meminta bantuan, misalnya untuk mengambil sapu atau mainan adiknya, maka N bisa mengerti dan melakukan itu.

Sempat dua kali, guru N dari SLB datang membawa soal semester. Padahal, N sudah berhenti sekolah.

Tuti berharap pemerintah bisa memberikannya bantuan pendidikan. Supaya anaknya bisa sekolah lagi.

Bahkan, keluarga ini juga belum mendapatkan bansos dalam bentuk apapun padahal mereka serba kekurangan.

"Dapur ini bekas kandang kuda. Kami bersihkan agar layak dijadikan tempat masak," katanya sembari terisak.

Tuti juga pernah dijenguk oleh petugas kesehatan yang katanya akan memberikan obat pada anaknya, namun sampai sekarang petugas itu tak pernah datang kembali.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/09/065120478/tangis-tuti-putrinya-digigit-monyet-hingga-alami-gangguan-mental-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke