Salin Artikel

Akhir Penantian Tili Berhasil Tangkap Buaya Berkalung Ban, Butuh 3 Pekan hingga Habiskan Rp 4 Juta untuk Umpan

KOMPAS.com - Kemunculan buaya berkalung ban pada 2016 silam di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi perhatian warga.

Sejak kemunculan itu, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk melepaskan ban di leher buaya tersebut.

Salah satu usaha yaitu dengan jala yang diberi pemberat dan menggunakan kerangkeng. Akan tetapi, usaha itu tak berhasil.

Kemudian, pada 2020 BKSDA Sulteng menggelar sayembara akan memberikan imbalan kepada masyarakat yang berhasil melepaskan ban pada buaya itu.

Ahli reptil Panji Petualang hingga Matt Wright asal Australia dari Discovery Chanel juga pernah mencoba melakukan evakuasi pada 2020 silam.

Namun, upaya untuk membebaskan jeretan ban pada buaya itu belum berhasil.

Pada Senin (7/2/2022) malam, buaya berkalung ban itu akhirnya berhasil ditangkap oleh Tili (35), warga asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang sudah lama menetap di Palu.

Buaya itu ditangkap di sekitar Jembatan Palu II, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Untuk menangkap buaya berukurkan panjang 5 meter itu, Tili mengaku membutuhkan waktu selama tiga pekan.


Setiap sore, dia memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Tili, sambil memegang ban yang dilepas dari buaya, kata Tili, dikutip dari TribunPalu.com, Senin (7/2/2022).

Kata Tili, untuk melakukan penangkapan buaya berkalung ban itu, ia memakai uang pribadi.

Mulai dari membeli umpan seperti ayam, burung merpati, dan bebek untuk memancing buaya tersebut.

"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," Selasa (8/7/2022).

Tili mengatakan, sebelum menangkap buaya berkalung ban tersebut, dirinya terlebih dahulu menangkap anaknya.

"Anaknya buaya ini saya tangkap di sana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini,"


Setelah menangkap anak buaya tersebut, kata Tili, ia lalu memasang umpan untuk menangkap buaya berkalung tersebut.

Ternyata, usaha yang dilakukan Tili berhasil. Buaya berkalung ban itu ditangkap pada Senin malam.

"Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah magrib baru berhasil," ujarnya.

Saat proses evakuasi, Tili dibantu warga sekitar. Ketika buaya berhasil ditarik ke darat, ia dengan sigap mengikat buaya itu.

Setelah buaya berhasil ditangkap, warga lantas berinisiatif untuk melepas ban yang melilit leher buaya tersebut. Mereka memotong ban dengan cara menggergaji.

Tili mengatakan, alasannya dirinya menangkap buaya berkalung ban tersebut karena tidak tega dan merasa kasihan.

"Ini kemauan saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," ungkapnya.

Editor: (David Oliver Purba)/TribunPalu.com

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Trik yang Dilakukan Tili untuk Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tangkap Anaknya Dulu Baru Pasang Umpan

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Perjuangan Tili Tangkap Buaya Berkalung Ban, Korbankan 35 Ekor Ayam hingga Terpaksa Pakai Tali Kapal

https://regional.kompas.com/read/2022/02/08/152559978/akhir-penantian-tili-berhasil-tangkap-buaya-berkalung-ban-butuh-3-pekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke