Salin Artikel

Tak Dipilih Jadi Kepala Dinas, Stanis Marahi Bupati Lembata, Kini Terancam Dilaporkan ke Polisi

Ia marah kepada Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dan Sekda Lembata Paskalis Tapobali karena tak memilih dirinya menjadi Kepala Dinas Kominfo.

Stanis adalah peserta yang mengikuti seleksi jabatan Eselon II. Namun ia tak masuk dalam kepala dinas yang dilantik pada Rabu (5/1/2022).

Rekaman suara kekecewaan tersebut disampakan Stanis ke grup WhatsApp Forum Komunikasi AKU Lembata.

Namun rekaman suara Stenis kemudian beredar di media sosial.

Dalam rekamannya, Stenis juga membandingkan dirinya yang S2, sedangkan kepala dinas yang dilantik pendidikan S1.

Berikut rekaman suara Stanis yang beredar di media sosial.

"Masa Piter Demong yang S1, saya S2. Saya pangkat lebih besar, lalu Thomas Ola punya otak ada di mana. Jadi Piter Demung sudah dilantik jadi Kadis Kominfo, segera kasih keluar saya untuk jadi staf ka apa. Kasih keluar saya. Masa Piter Demong perintah saya," ungkap dia dalam rekaman suara yang diperoleh Kompas.com, Kamis pagi.

"Saya minta Pak Sekda dan Bupati tolong kasih keluar saya punya nilai. Supaya saya kalah juga kalah terhormatlah. Pak Sekda PaskalisTapobali dan Bupati Thomas Ola, saya hanya butuh nilainya. Stanis Kebesa saat lelang kemarin, nilainya paling rendah atau bagaimana," ungkapnya.

"Kalau saya nilai terendah untuk apa juga saya protes.Tapi tidak enaklah, masa orang datang, saya ini senior lalu saya sekretaris Dinas, eh, segera kasi keluar saya, saya ingatkan pa Sekda dan Pa Bupati segera kasi keluar saya jadi staf atau di mana saja,” lanjutnya.

Minta maaf setelah viral

Setelah rekaman suaranya menyebar ke publik, Stanis menyatakan permohonan maaf.

Dia mengakui pernyataannya melalui rekaman suara tersebut tidak beretika.

"Atas nama pribadi dan juga sebagai ASN, Saya dengan rendah hati memohon maaf tak terhingga kepada Bapak Bupati Lembata, Bapak Sekda, Bapak-bapak Pejabat Tinggi Pratama dan Para Administrator dalam Group Forkom, atas pernyataan saya yang tidak beretika," katanya, Kamis (6/1/2022).

Stanis pun mengaku siap menerima sanksi atas tindakannya tersebut.

"Sekali lagi saya mohon maaf. Dan siap salah dan menerima hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku. Sekali lagi di ruang ini saya menyatakan permohonan maaf. Salam sehat," katanya.

"Ampunilah dia, karena dia tidak tahu apa yang dia omong," kata Thomas, Kamis (6/1/2022).

Meski memaafkan, Thomas menyayangkan tindakan ASN yang dinilai tak bisa menahan diri itu.

Thomas menegaskan, proses seleksi jabatan kepala dinas atau eselon II sudah berjalan sesuai aturan.

Tetap medapat sanksi

Sementara itu Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali mengaku, sudah mendapat pesan WhatsApp dari Stanis Kebesa.

"Intinya sama, meminta maaf terkait peristiwa kemarin. Saya membalas WA beliau, bahwa secara pribadi dan sebagai umat beragama, saya tidak menaruh dendam ataupun menyisakan kebencian kepada Pak Stanis, karena ulahnya," kata Paskalis.

Dia mencoba memahami emosi ASN yang kecewa lantaran tidak terpilih menjadi kepala dinas.

"Saya sangat memahami situasi batin yang dialami beliau. Dan saya meyakini, bahwa jika peristiwa ini terjadi pada siapa saja khususnya ASN, yang sejak awal menaruh harapan besar akan terwujudnya suatu tujuan, tetapi tidak tercapai, pasti akan berontak, marah, kehilangan kontrol emosi, dan lain-lain," ujar Paskalis.

Meski demikian pihaknya akan tetap menegakan aturan karena hal itu menyangkut wibawa pemerintah daerah.

"Namun secara kedinasan, saya tetap menegakkan konstitusi organisasi, sejalan dan sepengetahuan Pak Bupati sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian," ujar dia.

Selain itu pihaknya sudah menyiapkan administrasi berkaitan dengan dugaan pelanggaran disiplin. Semuanya akan berproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Pemkab telah mengumpulkan barang bukti berupa rekaman suara maupun tulisan. Pihaknya bahkan berencana melaporkan hal itu ke polisi.

"Tim sudah dalami dan ditemukan ada dua persoalan prinsip di sana yakni berkaitan dengan unsur pidana dan tindakan indisipliner. Unit pidana kami sedang koordinasi menyiapkan laporan polisi," kata Paskalis

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris | Editor : Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/08/102000978/tak-dipilih-jadi-kepala-dinas-stanis-marahi-bupati-lembata-kini-terancam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke