Salin Artikel

Belajar Aksara Sunda: Lambang Bunyi dan Fungsi

KOMPAS.com -Aksara Sunda merupakan huruf yang digunakan oleh suku Sunda untuk menuliskan kata-kata yang digunakan dalam bahasa Sunda.

Aksara Sunda merupakan hasil tradisi ortografi atau sistem ejaan suatu bahasa melalui perjalanan sejarah dari abad ke 5 hingga kini.

Aksara Sunda mulai ditinggalkan masyarakat karena kondisi jaman kolonial hingga kemerdekaan, masyarakat diminta untuk meningglkan penggunaan aksara Sunda sebagai salah satu identitas budaya Sunda. Akhirnya, aksara Sunda hampir tidak digunakan lagi oleh masyarakat saat ini

Aksara Sunda memiliki beberapa jenis aksara, yaitu aksara tanda baca, rarangken, angka,
aksara ngalagena atau konsonan, dan aksara swara atau vokal.

Berikut beberapa jenis aksara Sunda:

1. Aksara Ngalagena

Aksara ngalagena adalah lambang-lambang bunyi yang dapat dipandang sebagai fonem konsonan. Secara silabis atau serapan mengandung bunyi vokal a.

Jumlah aksara Sunda Kuno ini ada delapan belas jenis aksara ngalagena. Jumlah susunannya disesuaikan dengan sistem kedudukan alat-alat ucap (artikulasi-artikulator), seperti guttural 'kerongkongan', palatal 'langit-langit', lingual 'lidah', dental 'gigi', dan labial 'bibir'.

Namun demikian, lambang bunyi untuk aksara /nya/ muncul dalam tiga bentuk dan untuk aksara /ba/ muncul dalam dua bentuk.

Kedua varian lambang aksara tersebut dalam penggunaannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang ditetapkan.

Aksara konsonan ngalagena, yaitu: ka, ca, ta, pa, ya, wa, ga, ja, da, ba, ra,sa, nga, nya, na, ma,
la, dan ha.

2. Aksara Swara

Aksara swara dalam aksara Sunda adalah aksara yang secara silabis atau serapan memiliki harkat bunyi vokal. Dalam, sistem aksara Sunda Kuno berjumlah lima buah.

Ada tiga buah aksara swara yang masing-masing memiliki dua lambang, yaitu /a/, /e'/, dan /i/. Ketiga varian aksara tersebut dalam penggunaannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang ditetapka.

3. Aksara Angka

Aksara Sunda juga terdapat tulisan angka. Penulisan lambang angka puluhan, ratusan, dan seterusnya ditulis berderet dari kiri ke kanan. Penulisannya seperti dengan sistem angka Arab.

Beberapa lambang angka Sunda bentuknya ada yang mirip dengan lambang aksara. Sehingga, penulisannya (deretan) lambang angka harus diapit dengan garis vertikal yang lebih tinggi dari lambang angka.

4. Aksara Tanda Baca

Aksara tanda baca dipakai untuk melengkapi aksara Sunda dalam penulisan suatu kalimat, alinea, maupun wacana. Caranya dilakukan dengan mengadopsi semua tanda baca yang berlaku pada sistem tata tulis huruf latin.

Tanda baca tersebut meliputi koma (,), titik (.), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya, dan
tanda kutip ("...").

Ukuran penulisan disesuaikan dengan fisik aksara Sunda . Sedangkan untuk penulisan predikat atau gelar akademis mengikuti tata tulis huruf latin.

5.Aksara Rarangken atau Vokalisasi

Lambang vokalisasi aksara Sunda terdiri atas 13 buah yang cara penulisannya dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu:

a. Vokalisasi yang ditulis "di atas" lambang aksara dasar berjumlah 5 buah, yaitu:

  • panghulu, berfungsi mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ menjadi /i/.
  • pamepet, berfungsi mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ menjadi /e/.
  • paneuleung, berfungsi mengubah bunyi vokal dasar /a/ menjadi/eu/
  • palayar, berfungsi menambah konsonan /+r/ pada akhir aksara dasar
  • panyecek, berfungsi menambah konsonan /+ng/ pada akhir aksara dasar

b. Vokalisasi yang ditulis "di bawah" lambang aksara dasar berjumlah 3, yaitu

c. Vokalisasi yang ditulis "sejajar" dengan aksara dasar jumlahnya 5 buah, yaitu:

  • pane'le'ng, berfungsi mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/yang didahului menjadi/e'/.
  • panolong, berfungsi mengubah bunyi vokal aksara dasar /a/ yang mendahuluinya menjadi /o/.
  • pamingkat, berfungsi menambah bunyi /+ya/ pada aksara dasar yang dilekatinya, dan bisa disesuaikan
  • dengan tanda vokalisasi pada aksara dasarnya.
  • pangwisad, berfungsi menambah konsonan /+h/ pada aksara dasar
  • pamae'h, berfungsi menghilangkan bunyi vokal pada aksara dasar yang mendahuluinya

Sumber: journal.ubpkarawang.ac.id, digilib.uinsgd.ac.id, dan amadi.unpad.ac.id

https://regional.kompas.com/read/2022/01/07/161725878/belajar-aksara-sunda-lambang-bunyi-dan-fungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke