Salin Artikel

Fakta Gempa M 7,3 di Maluku, 2 Rumah Dilaporkan Roboh, Getaran Dirasakan hingga NTT

KOMPAS.com - Gempa magnitudo 7,3 (sebelumnya M 7,4) mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku, Kamis (30/12/2021).

Berlangsung pada pukul 01.25 WIB atau 03.25 WIT, gempa ini berpusat pada 45 kilometer dari Maluku Barat Daya.

Adapun kedalaman pusat gempa ini yakni 210 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berikut Kompas.com merangkum sederet fakta soal gempa hari ini M 7,3 di Maluku Barat Daya.

Guncangan gempa terasa kuat di Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Barat Daya Josua Philip mengatakan, guncangan gempa M 7,3 membuat warga panik.

"Gempa sangat kuat terasa di MBD (Maluku Barat Daya)," ujarnya, Kamis.

Peristiwa gempa ini membuat warga keluar rumah dan segera berhamburan ke jalan dan tempat terbuka.

Gempa yang terjadi pada dini hari ini juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

"Di Dobo (Kepulauan Aru) kami juga rasakan gempa sangat kuat sekali," ucap seorang warga Kepulauan Aru, Maykel.

"Data sementara ada dua rumah warga di Desa Wakarlely yang roboh," ungkap Kepala BPBD Maluku Barat Daya, Josua Philip.

Seorang warga di Pulau Wonreli-Kisar, Kabupaten MBD, Jonathan Maalette, menceritakan detik-detik terjadinya gempa bumi M 7,3 di Maluku Barat Daya.

“Semua orang yang sementara tertidur dikagetkan dengan guncangan tersebut, sehingga lari berhamburan keluar rumah dan mencari halaman yang terbuka,” tuturnya, dilansir dari Antara, Kamis.

Empat kali gempa susulan

Setelah gempa utama bermagnitudo 7,3, terjadi sejumlah gempa susulan yang mengguncang Kabupaten MBD.

"Mohon izin, tercatat pada kami ada empat kali gempa susulan, update pukul 05.28 WIT," jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Gempa-gempa susulan ini mempunyai kekuatan yang lebih kecil dibanding gempa utama.

Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 04.21 WIT. Gempa ini bermagnitudo 5,2. Lalu, pada 04.40 WIT, gempa susulan kembali terjadi dengan magnitudo 4,3.

Kemudian pada pukul 04.53 WIT, Maluku Barat Daya diguncang gempa susulan M 4,9. Berselang tiga menit, terdapat gempa susulan M 4,7.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono, warga Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba merasakan gempa dalam skala III-IV MMI.

Margiono memaparkan, bila dilihat dari episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa M 7,3 ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya subduksi lempeng di Laut Banda.

Sedangkan berdasar hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan, guncangan terjauh dari gempa M 7,3 di Maluku ini dirasakan hingga Kota Sorong, Papua Barat.

“Gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh, seperti di Kota Sorong di Papua Barat,” bebernya, dikutip dari Antara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty; Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Andi Hartik), Antara

https://regional.kompas.com/read/2021/12/30/114748278/fakta-gempa-m-73-di-maluku-2-rumah-dilaporkan-roboh-getaran-dirasakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke