Salin Artikel

Cerita Warga Terdampak Puting Beliung di Semarang: Situasinya Seperti Hujan Genting...

Cintya, warga setempat, masih ingat bagaimana rumahnya dilanda "hujan genting".

Angin puting beliung di merusak tujuh rumah warga di dusun tersebut. Saat kejadian, Cintya bersama ketiga anaknya berada di dalam rumah.

"Kami memang tidak ada yang terluka, tapi sangat mengerikan saat itu. Genting di atap rumah, terutama di ruang tamu, ruang keluaga dan dapur berjatuhan ke lantai," kata Cintya di Semarang, Selasa (28/12/2021).

Sebelum puting beliung melanda, awan menggelayut hitam pekat.

"Saya minta anak-anak masuk ke rumah. Suami saya masih bekerja di ladang," paparnya.

Setelah shalat Zuhur, angin puting beliung langsung menerjang. Tiba-tiba terdengar suara keras yang diikuti jatuhnya ratusan genting atap rumahnya.

“Saat itu situasinya seperti ‘hujan genting’ yang menimpa lantai dan perabotan rumah tangga,” ungkapnya.

Tak hanya itu, angin juga membuat hiasan dinding dan tirai rusak.

"Kami lalu berlindung di kamar yang gentingnya masih lengkap dan sekira aman untuk anak-anak," kata Cintya.


Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, telah melakukan asesmen terhadap dampak kerusakan yang diakibatkan oleh angin puting beliung tersebut.

"Tiga rumah warga terdampak mengalami rusak berat dan empat rumah lainya masuk dalam kategori rusak ringan. Untuk rumah terdampak rusak berat akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Semarang," ungkapnya.

Sedangkan untuk perbaikan, jelas Heru, BPBD Kabupaten Semarang bakal mengupayakan bantuan material bahan bangunan.

Misalnya atap bangunan tersebut yang rusak tersebut materialnya dari asbes, maka BPBD Kabupaten Semarang bakal memberikan bantuan asbes.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/195457378/cerita-warga-terdampak-puting-beliung-di-semarang-situasinya-seperti-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke