Salin Artikel

Cerita Ibu Hamil di Padang, Harus Menunggu 6 Bulan agar Bisa Divaksin Covid-19

Wanita itu terlihat berjalan agak hati-hati lantaran sedang hamil. Di Auditorium UNP sudah banyak teman-teman sesama ibu hamil yang sedang menunggu.

Ya, Sabtu (3/12/2021), Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumatera Barat sedang menggelar vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dan menyusui di Auditorium UNP.

Wanita berbaju hijau muda tadi bernama Ice Anggraini (43), salah satu ibu hamil yang mau mendapatkan vaksin Covid-19.

"Betul, saya sudah lama ingin mendapatkan vaksin. Mudah-mudahan kali ini bisa divaksin," kata Ice kepada Kompas.com, Sabtu (3/12/2021).

Mau vaksin tapi ditolak sampai tiga kali

Ice menyebutkan kandungannya saat ini sudah berusia 6 bulan.

Dia sudah beberapa kali ingin disuntik vaksin namun selalu ditolak petugas dengan berbagai alasan.

Awalnya pada pertengahan Juni 2021 lalu saat baru hamil satu minggu lebih, warga Ulak Karang, Padang itu mendatangi lokasi gebyar vaksin, namun ditolak karena saat itu sedang hamil.

Kemudian pada pertengahan Agustus dia mendapatkan informasi bahwa ibu hamil sudah diperbolehkan untuk disuntik vaksin.

Ice kembali mendatangi lokasi gebyar vaksin untuk disuntik. Namun, Ice kembali harus kecewa karena belum boleh disuntik vaksin karena usia kehamilan masih di bawah 13 minggu.

"Kata petugas waktu itu, ibu hamil baru boleh disuntik vaksin kalau usia kehamilannya sudah 13 minggu. Saat itu saya baru 8 minggu jadi belum boleh divaksin," kata Ice.


Mau divaksin sebab pikirkan anak dalam kandungan

Ice bercerita dirinya tidak putus asa untuk mendapatkan vaksin. Dia terus menunggu hingga akhirnya usia kandungannya melebihi 13 minggu.

"Saat usia kandungan saya sudah 4 bulan atau 16 minggu saya datang lagi untuk divaksin. Saya sudah berharap bisa mendapatkan vaksin waktu itu, tapi ternyata saya kecewa lagi karena petugas menyebutkan kondisi kesehatan saya belum bisa. Waktu itu, katanya tekanan darah saya tinggi," jelas Ice.

Kendati sudah tiga kali ditolak untuk divaksin, Ice tidak putus asa. Untuk keempat kalinya dia mendatangi lokasi vaksinasi.

Sabtu itu menjadi hari yang berbahagia karena Ice akhirnya diperbolehkan mendapatkan suntikan vaksin.

"Akhirnya diperbolehkan juga. Lega rasanya," kata Ice.

Ice mengatakan vaksin merupakan salah satu upaya agar bisa terhindar dari Covid-19.

Ice sangat paham atas kegunaan vaksinasi tersebut. Sebab jika dia terserang Covid-19, selain membahayakan dirinya juga janin yang dikandungnya.

"Yang saya pikirkan anak saya yang di dalam kandungan ini. Jika saya kena Covid-19, bisa berimbas ke anak saya di dalam. Makanya saya mau divaksin," kata Ice.

Realisasi vaksinasi Covid-19 ibu hamil masih rendah

Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Sumbar Dovy Djanas mengatakan realisasi vaksinasi Covid-19 ibu hamil di Sumatera Barat masih rendah.

Dari 20.000 lebih ibu hamil di Sumbar baru 1.000 lebih yang sudah divaksin.

"Masih rendah. Baru 1.000 lebih dari 20.000 ibu hamil yang sudah divaksin. Makanya hari ini kita gelar vaksinasi untuk ibu hamil dan menyusui," kata Dovy.

Dovy mengatakan banyak faktor yang menyebabkan masih rendahnya realisasi vaksinasi ibu hamil di Sumbar.

Diantaranya adalah karena izin vaksinasi untuk ibu hamil baru dikeluarkan pemerintah pada 2 Agustus 2021 lalu.

Izin itu berdasarkan surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang vaksinasi untuk ibu hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

"Selain itu masih banyak masyarakat yang termakan isu hoaks sehingga takut divaksin," kata Dovy.

Padahal, kata Dovy, ibu hamil sangat rentan terhadap penularan Covid-19.


Vaksinasi ibu hamil tidak bisa dilakukan sembarangan

Vaksinasi untuk ibu hamil, kata Dovy juga tidak bisa dilakukan secara sembarang.

Ada skrining kesehatan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Agar bisa divaksin, kata Dovy, harus memenuhi persyaratan seperti suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celcius.

Tekanan darah ibu hamil harus di bawah angka 140/90 mmHg. Apabila hasilnya di atas 140/90 mmHg, maka dilakukan pengukuran ulang dengan jeda waktu minimal 10 menit. Jika masih tinggi, harus ditunda.

"Kemudian usia kandungannya minimal berada di trimester kedua, atau di atas 13 minggu," jelas Dovy.

Ibu hamil antusias divaksin

Pada kesempatan itu, Dovy mengatakan gebyar vaksinasi untuk ibu hamil yang digelar POGI Sumbar disambut antusias.

Target 1.000 ibu hamil dan ibu menyusui bisa tercapai.

"Ada 1.000 vaksin Sinovac yang kita sediakan. Sesuai target, ini semuanya habis," kata Dovy.

Dovy mengatakan selain vaksinasi, pihaknya menyediakan doorprize, pembagian sembako hingga pemeriksaan USG gratis.

https://regional.kompas.com/read/2021/12/06/064904078/cerita-ibu-hamil-di-padang-harus-menunggu-6-bulan-agar-bisa-divaksin-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke