Salin Artikel

Pemprov Jatim Pertimbangkan Usulan Kenaikan Upah, Massa Buruh di Gedung Grahadi Membubarkan Diri

Massa buruh membubarkan diri usai pertemuan perwakilan buruh dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait kenaikan upah minimum. 

Sekjen SPSI Fatkhul Khoir mengatakan, dalam aksi tersebut pihaknya menargetkan agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendongkrak UMP/UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota).

"Target kita hari ini adalah memastikan Khofifah melakukan putusan untuk menaikkan upah di kisaran angka 15 persen. Itu yang menjadi dasar tuntutan hari ini," kata Fatkhul, Selasa.

Kesepakatan dengan buruh

Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menemui langsung massa buruh di Jalan Gubernur Suryo.

Ia menerangkan kepada para buruh ihwal poin-poin usulan yang disepakati, di antaranya soal usulan upah kesepakatan membayar di bawah upah minimum untuk usaha yang kurang mampu, serta besaran upah minimum yang diusulkan bupati atau wali kota.

Kemudian usulan kenaikan UMK di 38 kota/kabupaten akan diakomodasi gubernur, serta usulan tentang upah unggulan yang disampaikan wali kota atau bupati juga akan dipertimbangkan gubernur.

Heru menjelaskan, kesepakatan itu merupakan hasil pertemuan seluruh unsur serikat, mulai dari SPSI, KSPI, FSPMI, Gasper, Pemprov Jatim, Wakapolda Jatim, Kapolrestabes Surabaya, dan Kepala Disnakertrans.

"Yang kami sampaikan adalah kesepakatan yang nantinya akan dilakukan dan ditindaklanjuti di rapat (di Gedung Negara Grahadi Surabaya)" ujar Heru.

Ia menuturkan, usulan kenaikan UMK puluhan kota/kabupaten yang diminta para buruh akan diakomodasi Khofifah selaku gubernur.

Khofifah sendiri, kata dia, akan kembali menggelar rapat dengan Dewan Pengupahan Jatim pada Selasa malam untuk menentukan UMK di kota/kabupaten se-Jatim.

Sementara itu, Jubir Gesper Jatim Jazuli menyampaikan hal senada. Ia mengaku bersyukur lantaran tuntutan dan usulan para buruh telah diterima Khofifah.

"Nanti malam kita bersama menunggu keputusan UMK. Terima kasih Bu Khofifah sudah mendengarkan kami buruh," tutur dia.

Ketua Dewan Pengupahan Jatim Ahmad Fauzi menegaskan, Khofifah siap mengakomodir keinginan para buruh. Ia juga membenarkan jika malam ini UMP dan UMK akan diumumkan.

"Bu Gubernur sudah mendengar (aspirasi) kita, saya imbau ayo bubar," kata Fauzi.

"Secara umum, (aksi unjuk rasa) berjalan kondusif, semua bisa dikendalikan. Alhamdulillah, tadi berkomitmen untuk membubarkan secara baik, saat ini kepolisian mengantar buruh (pulang). Kami mohon maaf kepada masyarakat Surabaya yang terganggu aktivitasnya atas kegiatan aksi buruh," ujar Yusep.

Ia mengakui lalu lintas di sekitar lokasi memang sempat tersendat hingg aharus dialihkan ke jalur alternatif lainnya. 

Namun Yusep memastikan tak ada permasalahan fisik saat demo berlangsung.

"Tidak ada permasalahan fisik. Kecuali, terjadi kemacetan akibat dari padatnya massa buruh yang datang ke Surabaya. Secara umum berjalan kooperatif dan komunikatif," tutur dia.

Pantauan di lokasi, para buruh memadati dua titik di jantung Kota Surabaya, seperti Jalan Tunjungan dan Gubernur Suryo.

Pasca ditemui para pemangku jabatan se-Jatim, para buruh lantas membubarkan diri sekitar pukul 18.30 WIB.

Selama aksi, ada sejumlah petugas gabungan yang turut mengawal para buruh hingga ke daerah masing-masing dengan mobil Patwal.

Arus lalu lintas di kawasan Basuki Rahmat, Embong Malang, hingga Jalan Gubernur Suryo berangsur normal sekitar pukul 18.45 WIB usai massa buruh membubarkan diri.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/30/205800078/pemprov-jatim-pertimbangkan-usulan-kenaikan-upah-massa-buruh-di-gedung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke