Salin Artikel

Jelang Muktamar Ke-34 NU, Ketua PW GP Ansor Jatim Minta Jauhi Narasi Pertikaian di Ruang Publik

"Kepada siapa pun untuk menahan diri dari perilaku dan gerakan narsis yang bertujuan mempengaruhi opini publik," kata pria yang akrab disapa Gus Syafiq, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/11/2021).

Gus Syafiq mengatakan, membawa perselisihan Muktamar di ruang publik adalah sesuatu yang tidak produktif dan mendelegitimasi kesakralan NU.

Apalagi, di era sosial media seperti ini, semua hal terkait perbedaan sikap selalu diamplifikasi di ruang publik dapat meruntuhkan marwah besar NU.

Muktamar NU adalah forum tertinggi para ulama NU bukan forum publik. Ia mengingatkan, muktamar NU tidak bisa disamakan dengan kontestasi pemilu.

"Naif dan sangat disayangkan, seolah menyeret publik dalam skenario untuk melakukan polarisasi di tubuh NU, hati-hati," terangnya.

Syafiq menyoroti sejumlah peristiwa menjelang muktamar, seperti demonstrasi yang dilakukan sejumlah pihak kepada Rais AM NU. Syafiq menilai, hal itu terjadi karena konstestasi yang kurang sehat.

Namun, ia menegaskan, hal ini juga terjadi karena penggunaan strategi pemenangan di luar tradisi muktamar selama ini.

"Ini akhirnya mirip kontestasi politik bukan muktamar. Kita menyesalkan adanya manuver dan gerakan itu," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada seluruh kader Ansor, khususnya di Jawa Timur, untuk tetap satu komando tidak ikut terbawa arus polarisasi.

"Kita juga sampaikan kepada semua pihak untuk cukup dan sudahi cara main yang tidak mendidik dan jauh dari akhlak santri," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/29/070638778/jelang-muktamar-ke-34-nu-ketua-pw-gp-ansor-jatim-minta-jauhi-narasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke