Salin Artikel

Terpilih Jadi Lurah Termuda di Sleman, Fajar Yunior: Lurah Itu "Disambati"

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebanyak 33 lurah terpilih di Kabupaten Sleman telah dilantik pada Senin (15/11/2021) lalu.

Dari 33 orang tersebut, terdapat nama Fajar Yunior yang terpilih menjadi Lurah Trihanggo, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.

Dari deretan lurah yang dilantik, Fajar Yunior tercatat menjadi yang termuda, 27 tahun.

Fajar Yunior mengaku awalnya tidak ada pemikiran untuk maju dalam kontestasi pilihan lurah.

"Maret itu, saya ditawari oleh masyarakat. Didorong oleh masyarakat, Trihanggo akan ada pilihan lurah di bulan Agustus," ujar Fajar Yunior saat ditemui, Selasa (23/11/2021).

Fajar waktu itu belum merespon dorongan dari masyarakat tersebut.

Seiring berjalannya waktu, Fajar kemudian merespon keinginan masyarakat.

"Berjalannya waktu hampir dua minggu saya merespon bahwasanya ketika masyarakat mendukung saya, bagaimana saya menyikapinya dengan satu hal. Saya tidak akan mengecewakan masyarakat yang sudah mendukung saya," ungkapnya.

Berawal dari situlah, Fajar memutuskan untuk ikut dalam kontestasi pilihan lurah.

"Adanya kesepakatan dari masyarakat, Saya kembalikan lagi, Alhamdulilah masyarakat komitmen, tetap mau mendukung dan mendorong istilahnya nyengkuyung (melakukan bersama-sama). Saya sendiri putuskan waktu itu, Saya berangkat dari masyarakat, tidak memakai roda partai apapun," tegasnya.

Fajar menyampaikan saat maju dalam kontestasi maupun setelah terpilih tidak ada kepentingan pribadi.

Namun, dirinya bekerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang selama ini belum direspon atau belum ditindaklanjuti.

"Tujuan saya di sini ketika menjadi lurah dan saya diberi amanah oleh masyarakat, hanya satu yaitu bermanfaat bagi masyarakat, tidak ada yang lain," jelasnya.

Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini mengungkapkan, ia akan merealisasikan visi dan misi yang diusung.

Sebelum menentukan visi dan misinya tersebut, Fajar langsung datang ke padukuhan-padukuhan.

Hal itu dilakukan Fajar untuk mendengar aspirasi masyarakat dan melihat langsung kondisi wilayahnya. Sehingga visi dan misi bisa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

"Visi, misi saya itu tidak terlalu yang muluk-muluk (tinggi-tinggi), visi, misi saya sederhana. Poin pokok visi, misi saya itu kesehatan, lapangan pekerjaan, fasilitas desa dan pendidikan," jelasnya.

Fajar mengungkapkan akan merangkul berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Kalurahan Trihanggo demi kepentingan masyarakat, termasuk melibatkan sesepuh-sesepuh desa untuk memberikan masukan atau nasehat.

"Kita untuk hal-hal budaya juga membutuhkan orang-orang sepuh (orang-orang tua). Karena saya sendiri juga masih anak muda, kalau semangat tidak didampingi ya nanti hasilnya grusah-grusuh (tergesa-gesa)," tuturnya.

Fajar ingin masyarakat tidak sekedar mengundang lurah hanya untuk berpidato di acara seremonial.

Tetapi di setiap acara yang dihadiri lurah, masyarakat juga memanfaatkanya untuk menyampaikan keluh kesah dan aspirasi mereka.

"Di sini akan saya biasakan ketika masyarakat mendatangkan lurah itu, lurah itu disambati. Ketika kepentingan masyarakat atau cita-cita masyarakat belum tersampaikan atau belum terealisasikan itu tugas lurah, jadi dari bawah ke atas," ucapnya.

"Biasanya dari atas ke bawah, lurah hanya menyalurkan semua kegiatan pemerintah ke masyarakat. Akan tetapi di sini tidak hanya dari atas ke bawah, tetapi juga dari bawah ke atas," imbuhnya.

Di 100 hari kerja, lurah yang lahir pada 6 November 1993 ini fokus untuk memulai melangkah merealisasikan visi, misinya.

"Di 100 hari kerja yang jelas minimal kita sudah melaksanakan apa yang menjadi visi, misi saya waktu mencalonkan," ujarnya.

Selain itu, Fajar juga fokus merealisasikan visi, misi dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Salah satunya adalah terkait dengan penanganan Covid-19.

"Waktu pelantikan dipesan sama Ibu Bupati ditambah dengan dua visi, misi dari kabupaten untuk penanggulangan bencana alam (antisipasi La Nina) dan menyikapi Covid-19," ujar Fajar.

Fajar menuturkan latar belakang dirinya adalah lawyer dan bisnis. Berada di dalam struktural pemerintahan merupakan dunia baru bagi Fajar Yunior.

"Sebenarnya untuk kepemimpinan itu tidak perlu belajar, akan tetapi sudah muncul dari jiwa masing-masing pribadi. Ketika pribadi mempunyai jiwa seorang pemimpin pasti di situ nyuwunsewu tidak perlu lagi belajar tetapi beradaptasi sesuai dengan kondisi dan wilayah di tempat itu," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/24/091635378/terpilih-jadi-lurah-termuda-di-sleman-fajar-yunior-lurah-itu-disambati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke