Salin Artikel

Jatim Butuh Rumah Sakit Tipe A di Madura dan Pantura, Khofifah Ungkap Alasannya

Menurutnya, dibutuhkan jarak yang cukup jauh jika merujuk pasien dari Madura ke rumah sakit tipe A di Surabaya.

"Saya sudah sampaikan ini (kebutuhan rumah sakit tipe A di Madura dan Pantura) ke Kementerian Kesehatan. Karena kalau dari Sumenep-Pamekasan dirujuk ke Soetomo, itu kejauhan," ujar Khofifah di Surabaya, Selasa (23/11/2021).

Tidak hanya di Madura, menurut Khofifah, rumah sakit tipe A juga dibutuhkan untuk wilayah pantai utara (Pantura).

"Apakah itu di Bojonegoro, apakah di Lamongan. Kebutuhannya sama. Ya, (kebutuhannya) setara dengan rumah sakit tipe A juga," ujar Khofifah.

Meski demikian, Khofifah mengaku pembangunan rumah sakit tipe A di dua wilayah tersebut tidak mudah. Kendala utamanya adalah infrastruktur dan kelengkapan alat kesehatan.

"Alkes ini juga jadi bagian untuk meyakinkan pasien, di sini mereka bisa terlayani dengan baik dan tidak murah," ujar dia.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, Khofifah menyebut, sejumlah kerja sama operasional (KSO) di sejumlah rumah sakit sudah dilakukan. Namun, ia tidak menjelaskan hasil dari KSO yang sudah dilakukan.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim saat ini juga sedang mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit yang memadai di kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Namun, kebutuhan rumah sakit di kepulauan Sumenep ini terkendala power plant. Saat ini kebutuhan listrik di kepulauan Sumenep juga terus dikomunikasikan dengan PLN.

"Kami juga terus menyampaikan ke PLN, ke DJP Jawa Bali, elektrifikasi masih menjadi problem kekuatan daya yang bisa memberikan suplai ke rumah sakit yang kami harapkan," kata Khofifah.

Selain  masalah infrastruktur dan alkes yang mahal, serta kurangnya daya dukung elektrifikasi di kepulauan, masalah lain yang muncul adalah pemerataan dokter spesialis.

Hal itu membuat kebutuhan rumah sakit di Madura, Pantura dan sejumlah wilayah di kepulauan Sumenep belum terpenuhi.

"Untuk dokter spesialis, itu problemnya adalah pemerataan, terutama untuk daerah di kepulauan di Sumenep. Di sana (Sumenep) itu punya 126 pulau," ujar Khofifah.

Saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.


Tidak hanya dengan Unair, Khofifah mengatakan, dalam waktu dekat dia juga akan berkomunikasi dengan Universitas Brawijaya untuk kebutuhan dokter sepesialis di Bondowoso dan Situbondo.

Selain itu, Khofifah juga akan berkomunikasi dengan beberapa bupati di wilayah Madura terkait kebutuhan rumah sakit tipe A di sana.

Khofifah menginginkan ada dokter yang bisa mengikuti pendidikan dokter spesialis sesuai kebutuhan.

Komunikasi dengan bupati di wilayah Madura itu dilakukan agar pemimpin daerah itu bisa mengalokasikan beasiswa dari APBD untuk para dokter yang menempuh pendidikan spesialis.

"Dengan begitu, memungkinkan mereka (para dokter) harus membaktikan ilmunya (di Madura) setelah mereka selesai menjadi dokter spesialis," ujar Khofifah.

"Jadi identifikasi seperti itu sudah kami lakukan. Sekarang ini sudah mulai masuk beasiswa untuk kedokterannya, untuk spesialisasinya sudah dilakukan pencocokan," imbuh Khofifah.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/23/230247778/jatim-butuh-rumah-sakit-tipe-a-di-madura-dan-pantura-khofifah-ungkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke