Salin Artikel

Djarot Dorong Pemkot Blitar Realisasikan Rencana Pembangunan Museum Perjuangan Peta

Mantan Wali Kota Blitar dua periode itu meminta pemkot tidak berhenti melanjutkan pembangunan museum itu meski menghadapi pandemi Covid-19.

"Di masa pandemi tetap kita lakukan. Jangan terpaku pada anggaran, tapi pada program, mau apa, anggaran menyusul. Gitu lho," kata Djarot kepada wartawan usai sesi dengar pendapat dengan jajaran Pemkot Blitar, Kamis (18/11/2021).

Djarot mengakui upaya menuju pembangunan museum itu sempat terkendala oleh pandemi Covid-19 karena proyek pemugaran atau revitalisasi bekas markas pasukan pembela tanah air (Peta) Blitar itu bergantung pada APBN.

Pemerintah Kota Blitar mulai bergerak memproses pembangunan museum perjuangan Peta atau Museum Peta Supriyadi itu setelah pandemi mulai mereda.

Pemberontakan Peta

Menurut Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan itu, pembangunan Museum Perjuangan Peta merupakan bagian penting dari tiga nilai sejarah Kota Blitar terkait masalah penguatan wawasan kebangsaan.

Ketiga hal itu, kata dia, adalah perayaan gerebek Pancasila setiap 1 Juni, haul Presiden Soekarno setiap 21 Juni, dan pemberontakan pasukan Peta di bawah komando Sodanco Supriyadi.

Ketiga momen itu, ujarnya, seharusnya dapat dikemas sedemikian rupa sehingga dapat memperkuat daya tarik Kota Blitar sebagai destinasi wisata sejarah kebangsaan Indonesia.

"Khusus untuk sejarah pemberontakan Peta ini perlu revitalisasi kawasan bekas markas Peta Blitar. Apalagi Peta ini kan juga cikal bakalnya TNI," ujarnya.

Selain markas Peta, kata Djarot, terdapat Monumen Potlot di mana Sodanco Supriyadi dan kawan-kawan mengibarkan Bendera Merah Putih pada 13 Februari 1945, sehari sebelum pemberontakan terhadap militer Jepang dilakukan.

"Dan di kemudian hari, Monumen Potlot ini diresmikan oleh Jenderal Soedirman," ujarnya.


Wisata sejarah kebangsaan

Menurut Djarot, Kota Blitar memiliki modal besar untuk menawarkan wisata kebangsaan.

Di sisi lain, tambahnya, penguatan wawasan kebangsaan masih tetap menjadi tantangan besar Bangsa Indonesia di era kemajuan teknologi informasi. 

"Zaman ini, berbagai ideologi yang bertentangan dengan karakter bangsa kita ini semakin gencar masuk. Makanya akar sejarah Kota Blitar ini yang bisa dikemas agar diketahu anak anak muda Indonesia," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario mengatakan, Pemkot Blitar saat ini terus melakukan upaya untuk meyakinkan pemerintah pusat terkait sejumlah proyek di Kota Blitar termasuk Museum Perjuangan PETA.

Kata Tjutjuk, pihaknya berusaha meyakinkan pemerintah pusat kelayakan proyek Museum Perjuangan PETA untuk mendapatkan prioritas. 

https://regional.kompas.com/read/2021/11/18/192511878/djarot-dorong-pemkot-blitar-realisasikan-rencana-pembangunan-museum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke