Salin Artikel

Anggaran Rp 5 Miliar untuk Sarana Golf yang Bikin DPRD Jember Tak Habis Pikir

Warga meminta agar anggaran yang dimasukkan dalam Rencana APBD tahun anggaran 2022 itu dibatalkan.

Sebab, dinilai menyakiti masyarakat yang sedang mengalami keterpurukan karena pandemi Covid-19.

Selain itu, juga karena tidak berdampak langsung terhadap masyarakat Jember.

Lahan padang golf ini merupakan milik PTPN XI. Luasnya mencapai sekitar 50 hektar dengan jumlah 18 lubang (hole).

Padang golf ini resmi dibuka pada 2 November 1979 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, yakni Mohammad Noer.

Anggota DPRD Jember dari Fraksi Gabungan PAN, Demokrat, dan Golkar (Pandekar) Nyoman Aribowo menuturkan, nilai anggaran Rp 5 miliar itu cukup fantastis.

“Saya tidak habis pikir, apa latar belakang sampai Pemkab mengalokasikan Rp 5 M ke golf,” ujar Aribowo, Jumat (12/11/2021).

Sebab, lapangan golf tersebut merupakan milik PTPN XII yang seharusnya bisa mengembangkan bisnisnya sendiri.

Dia mengatakan, untuk menarik investor ke Jember, hal pertama yang harus dilakukan adalah membenahi proses perizinan usaha.

Seperti percepatan perizinan dan kenyamanan berinvestasi serta potensi berkembangnya bisnis itu sendiri.

Selain itu, memperhatikan keberlanjutan usaha, kenyamanan, dan keamanan bisnis.

Kemudian, dukungan dari warga terkait keberadaan investasi itu.

“Jadi, benahi dulu birokrasinya, iklim ekonomi dibuat menarik agar investor datang,”
ujar dia.

Dia menilai, meskipun lapangan golf dipercantik, kalau iklim bisnis tidak menarik, tetap tidak akan ada investor yang datang.

“Saya menilai ini agak dipaksakan, tidak ada landasan mendasar,” ucap dia.


Tidak bermanfaat bagi masyarakat kecil

Bendara DPC PAN Jember itu juga menilai, pembangunan sarana golf tidak terlalu bermanfaat pada pada masyarakat kecil.

Sebab, merupakan permainan yang elit dan untuk kalangan menengah ke atas.

“Kalau golf ini jadi kebanggaan, baru kali ini saja,” ucap dia.

Untuk itu, dia berharap agar anggaran itu dibatalkan karena melukai hati masyarkat.

“Kalau bupati peka, lebih baik dialihkan dulu ke yang lain,” ucap dia.

Aktivis LSM Mina Bahari Jember Mohammad Sholeh menilai pembangunan sarana lapangan golf itu bukan hal yang wajib.

Sebab, padang golf itu milik PTPN XII, bukan milik Pemkab Jember.

“Itu bukan kewajiban mutlak bagi bupati untuk membangun,” kata dia.

Untuk itu, dia menyarankan agar anggarna Rp 5 miliar itu dialihkan untuk memperbaiki gedung sekolah yang sudah tidak layak.

Sholeh menilai alasan bupati membangun sarana lapangan golf itu agar ada minat investasi ke Jember meningkat kurang tepat.

Sebab, semua harus serba diperhitungkan, yakni antara pengeluaran sebesar Rp 5 miliar dengan pendapatan yang harus didapatkan.

“Berapa per tahun yang akan didapatkan, itu harus dihitung karena dana investasi,” ucap dia.

Dia menilai kontribusi pembangunan sarana lapangan golf itu tidak akan mencapai Rp 5 miliar hingga masa jabatan bupati berakhir.

Karena tidak efektif untuk memperoleh pendapatan maupun menarik investor.

“Lebih baik Rp 5 M itu dibatalkan saja, dialihkan pada kewajiban lain,” tegas dia.

Pihaknya beharap DPRD menolak anggaran ini karena tidak efektif.

Dia menilai, lebih baik digunakan untuk pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat kecil.

Sebab, golf merupakan cabang olahraga yang sangat elite dan tidak terjangkau rakyat kecil.

Sebelumnya diberitakan, Fraksi PKB DPRD Jember menyayangkan adanya anggaran senilai Rp 5 miliar untuk pembangunan srana lapangan golf di Desa Glantangan, Kecamatan Tempurejo.

Anggaran itu masuk dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jember tahun anggaran 2022.

“Bukan kami tidak setuju, tapi waktunya tidak tepat,” kata anggota DPRD Jember
Mufid.

Menurut dia, sekarang masih pandemi Covid-19 dan perekonomian masyarakat anjlok.

Bupati sebut lapangan golf sebagai kebanggaan

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menambahkan, lapangan golf
merupakan kebanggaan Jember, tidak semua kabupaten punya lapangan golf.

Dia menilai, lapangan golf tersebut akan bermanfaat untuk membentuk atlet cabang golf,
sarana olahraga, dan wisata.

Harapannya, bisa meningkatkan investasi ekonomi di Jember.

“Serta menimbullkan multiplier effect pada sektor lainnya,” ujar dia.

Melihat manfaat itu, Pemkab Jember merasa wajib untuk mengembangkan lapangan golf tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/13/053300978/anggaran-rp-5-miliar-untuk-sarana-golf-yang-bikin-dprd-jember-tak-habis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke