Salin Artikel

Banjir Bandang di Kota Batu, Ayah dan Balita Dilaporkan Terpendam Puing Rumah yang Hancur Diterjang Air

Mereka diduga terpendam reruntuhan rumahnya yang hancur terkena arus deras banjir bandang Kota Batu.

Agus Budiono,tetangga Fery menjelaskan, Fery dan anaknya telat menyelamatkan diri dari rumahnya saat banjir bandang di Batu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ibu dan istrinya sempat kabur. Tapi Fery dan anaknya tidak sempat kabur," kata Agus dikutip dari Surya Malang.

Tim gabungan sedang mengevakuasi material banjir berupa lumpur dan kayu yang diduga menimbun rumah Fery.

Hingga pukul 20.30 WIB, tim gabungan masih belum menemukan kedua orang tersebut.

Alat berat sudah dikerahkan. Tampak pula ada puluhan petugas yang membersihkan puing rumah Fery.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan selain dua warganya di Desa Gintung, juga terdapat warga lainnya yang belum ketemu.

"Ada peternak di Jalan Dieng Kecamatan Bumiaji yang juga belum ketemu sampai saat ini masih dicari. Yang dua di sini itu kemungkinan ke terpendam. Kami masih mencari," kata dia.

Punjul mengatakan hingga kini Forkopimda Kota Batu masih fokus untuk mencari tiga korban yang belum ditemukan itu.

Akibatnya, aliran sungai meluap dan membanjiri beberapa perkampungan Kota Malang yang ada di pinggir Sungai Brantas.

Untuk mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, seluruh warga yang berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Dalam RT IV, V, VI, RW VI, Kecamatan Klojen atau biasa dikenal dengan Kampung Putih diungsikan sementara waktu.

Seluruh warga di kampung tersebut, disuruh meninggalkan rumah sementara waktu sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebelum meninggalkan rumah, warga diimbau mencabut seluruh sambungan listrik yang ada di dalam rumah dan pintu rumah dikunci

Salah seorang warga, Indah (30) menuturkan, warga meninggalkan rumah setelah aliran Sungai Brantas meluap

"Warga diimbau untuk segera naik ke atas, karena kondisinya membahayakan. Bahkan akibat luapan Sungai Brantas, tiga rumah warga mengalami kerusakan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Kamis (4/11/2021).

Namun, ia tidak membeberkan secara detail kerusakan yang dialami oleh tiga rumah warga tersebut.

"Kalau di grup WA warga, tiga rumah rusak. Cuma kerusakannya seperti apa, saya kurang tahu. Karena warga disuruh naik ke atas dan segera meninggalkan rumah," jelasnya.

Sementara itu salah satu warga sekitar, Teguh Himawan (40) menuturkan, aliran Sungai Brantas deras dan meluap sekitar pukul 17.30 WIB.

"Rumah saya kebetulan di bagian atas. Kemudian, aliran Sungai Brantas itu langsung deras dan menghanyutkan tiga rumah warga. Untungnya, tidak ada korban jiwa, karena pemilik sudah meninggalkan rumahnya, sebelum rumah itu hanyut terkena aliran Sungai Brantas," bebernya.

Dari pantauan TribunJatim.com sekitar pukul 20.00 WIB, seluruh kondisi Kampung Putih gelap gulita.

Hal itu dikarenakan, aliran listrik di wilayah tersebut dipadamkan sementara waktu.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengungkapkan, kejadian itu terjadi karena dampak dari kejadian banjir bandang di Kota Batu.

"Aliran debit Sungai Brantas meningkat, sehingga ada beberapa rumah yang terendam dan terdampak," terangnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Ayah dan Anak Dilaporkan Hilang Terpendam Puing Rumah yang Hancur Akibat Banjir Bandang di Batu

https://regional.kompas.com/read/2021/11/04/214500778/banjir-bandang-di-kota-batu-ayah-dan-balita-dilaporkan-terpendam-puing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke