Salin Artikel

5 Anak Jalani Ritual Potong Gimbal di Tengah Gelaran Dieng Culture Festival

Gelaran ke-12 DCF tersebut digelar secara virtual hybrid karena masih masa pandemi Covid-19. Wisatawan yang dapat melihat langsung juga dibatasi.

Rutual digelar secara sederhana di Pendapa Budaya Dieng. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya ritual digelar di kompleks Candi Arjuna.

Inisiator DCF Alif Fauzi mengatakan, kelima anak yang menjalani ritual potong rambut gimbal berasal dari Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo dan Bantun, DIY.

"Gelaran DCF selama dua tahun ini berbeda, biasanya di candi, sekarang di Rumah Budaya karena tidak lepas masih adanya pandemi, sehingga kami gelar di tempat khusus," kata Alif, Selasa.

Lebih lanjut Alif mengatakan, kali ini tidak ada permintaan neko-neko dari anak yang akan menjalani ritual pemotongan rambut gimbal.

Permintaan mereka layaknya anak-anak pada umumnya yaitu, jajan dan sepeda. Hanya satu anak yang meminta pertunjukan kesenian rewo-rewo.

Salah satu orang tua anak yang menjalani ritual potong rambut gimbal Noor Assyifa Aulia Putri, Nur Ari Winarsih, warga Bantul mengatakan, anakanya yang kini berusia 3,5 tahun mulai muncul rambut gimbal pada usia 2 tahun.

"Kebetulan ibu saya asli Wonosobo, mbah saya juga dulu ternyata gimbal," kata Nur.

Nur mengatakan, sebelum rambutnya dipotong anaknya hanya meminta jajan.

"Hanya minta jajan, saya suruh milih sendiri ngambilnya cokelat," ujar Nur.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/102554578/5-anak-jalani-ritual-potong-gimbal-di-tengah-gelaran-dieng-culture-festival

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke