Salin Artikel

Kronologi Jalan ke Rumah Ridwan Ditembok 2 Tetangga, Sempat Sepakat Akses Tetap Ada

Rumah pasangan suami istri di RT 005 RW 001 Nomor 32, Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, itu kini terisolasi.

Awalnya, ada dua jalan yang bisa dilewati menuju rumah Ridwan dan Sholichah. Ia biasa melewati jalan bagian depan, melewati rumah tetangganya berinisial T.

Lalu, ada jalan dari samping kanan, melewati pekarangan rumah tengganya berinisial A.

Kini, kedua akses itu telah ditutup pagar tembok. Sholichah dan suaminya pun kesulitan beraktivitas.

Kronologi

Sholichah menceritakan awal mula jalan menuju rumahnya tertutup tembok. Pada Rabu (27/10/2021), tetangga yang berada di bagian depan, T, memberi kabar hendak membuat kamar di akses jalan masuk menuju rumah Sholichah.

"Hari Rabu pagi kemarin tetangga depan ini bilang ke saya kalau mau bangun kamar," ucap Sholichah, kepada Kompas.com, Senin (1/11 /2021) malam.

Sholichah meminta agar tetap diberikan akses jalan ke rumahnya. Permintaan itu diamini oleh T.

Namun, T menyebut, jalan menuju rumah Sholichah posisinya harus ditukar. Dari sebelumnya di depan rumah, harus agak mencong ke sudut kiri dari arah depan rumahnya.

"Setelah itu hari Rabu itu sepakat tetap diberi jalan. Lalu Kamis ada pembangunan di depan itu," kata dia.

Pada Kamis (28/10/2021), T mulai membangun kamar dan menutup semua akses jalan dengan tembok setinggi dua meter. Akses menuju rumah Sholichah dan Ridwan tertutup.

Lalu, tetangga lainnya berinisial A datang ke rumah Sholichah pada hari yang sama. A bertanya kenapa Sholichah diam saja saat jalan depan rumahnya ditutup T.

"Dia bilang itu jalan ditutup kok cuma diam," papar dia.

A ternyata tak hanya menanyakan hal itu. Sholichah menyebut, A mendesaknya agar meminta perjanjian di ataskertas kepada T terkait kejelasan jalan menuju rumah.

Jika Sholichah tak mampu meminta surat perjanjian, A akan menutup jalan yang melalui pekarangan rumahnya.

Sholichah lalu meminta A ikut berunding dengan T.

"Saya bilang sama ibu Hj A, seandainya saya ajak pertemuan atau rundingan mau, katanya mau," ujar dia.

Pada malam harinya, perundingan pun berlangsung di rumah T. Sholichah menyebut, T tak mau menyepakati perjanjian di atas kertas tanpa alasan.

Sholichah pun berusaha mendapatkan jalan menuju rumahnya meski tanpa surat perjanjian.


Akhirnya, kesepakatan tercapai, jalan diberikan melewati rumah T atau A, tetapi tanpa surat perjanjian.

"Nah, saya mengartikan ini sudah selesai dan tidak ada masalah bahkan sudah disepakati semua pihak. Tapi, sayangnya justru tiba-tiba hari Sabtu (30/10/2021) pagi posisi jalan dari arah rumah ibu Hj A ternyata dibangun tembok. Saya kaget," kata dia.

A justru ikut menutup tanah pekarangan rumahnya yang menjadi akses jalan Sholichah. Upaya itu dilakukan A tanpa memberi kabar.

Sholichah dan Ridwan pun syok. Ia masih berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Sholichah pun bertanya kepada A terkait masalah itu.

"Mereka jawabannya, lah kamu diam saja dari depan ditutup," ucap dia.

Sholichah menceritakan, masalah ini berdampak terhadap kedua anaknya yang saat ini duduk di sekolah menengah dan sekolah dasar.

Sholichah tak bisa fokus membimbing anaknya untuk mengerjakan tugas dari guru. Ia terpaksa meminta izin dari guru.

"Karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," papar dia.

Mediasi digelar

Sementara itu, Kasatgas Linmas Kelurahan Rungkut Menanggal Tomy Waluyo membenarkan, ada warga sekitar yang melakukan mediasi di kantornya.

Mediasi dilakukan agar menemukan jalan tengah dari kebuntuan akses jalan menuju rumah Ridwan dan Sholichah.

"Tadi sekitar pukul 14.15 WIB di kantor sini sudah dilakukan mediasi, semoga hasil tadi menjadi solusi bagi warga yang bersangkutan," jelas dia.

(Sumber: KOMPAS.com - Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/093704878/kronologi-jalan-ke-rumah-ridwan-ditembok-2-tetangga-sempat-sepakat-akses

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke