Salin Artikel

Terima Dubes Jepang, Khofifah Beri "Karpet Merah" bagi Investor di Jatim

SURABAYA, KOMPAS.Com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia H.E.Kanasugi Kenji bersama Konjen Jepang Takeyama Kenichi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (25/10/2021) malam.

Pertemuan tersebut merupakan kunjungan ofisial pertama bagi dubes Jepang di Provinsi Jatim.

Dalam kesempatan itu, Khofifah mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut merupakan kehormatan bagi Jatim, utamanya untuk mempererat kerja sama antara kedua belah pihak.

“Kami berharap dapat melanjutkan diskusi untuk menginisiasi program kerja sama baru yang mendukung kebijakan pembangunan dan meningkatkan hubungan masyarakat Jatim dan Jepang,” ujar Khofifah melalui keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Selasa (26/10/2021).

Karpet Merah bagi Investor

Mantan Mensos RI itu mengajak dubes Jepang untuk mempererat kembali kerja sama berbagai bidang khususnya pendidikan dan perdagangan.

Ia memaparkan bahwa menurut data BPS Jatim sejak 2017-2021, neraca perdagangan Jatim dengan Jepang menunjukkan surplus bagi Jatim.

Khususnya untuk periode Januari-September 2021 senilai US $ 1,8 miliar. Dengan rinciannya yaitu nilai ekspor Jawa Timur ke Jepang sebesar US $ 2,4 miliar dan nilai impor Jatim dari Jepang sebesar US $ 530 juta.

“Untuk periode Januari – September 2021, Jepang merupakan negara tujuan ekspor Jawa Timur yang berada di urutan ke-2, dan berada dalam urutan ke-6 sebagai negara pengimpor ke Jawa Timur,” jelas Khofifah.

Selanjutnya, dari sisi investasi Jepang di Jatim, sejak 2010 sampai dengan semester pertama 2021, tercatat sebanyak 203 bidang usaha di 23 kabupaten/kota dengan nilai investasi US$ 2,88 miliar, dengan beberapa bidang usaha terbesar yaitu sektor industri makanan, industri kayu, industri kertas, dan industri logam, dan industri farmasi.

Selain itu, setiap tahun di Jatim dilakukan misi bisnis atau dagang dari pengusaha Jepang yang juga difasilitasi oleh Konjen Jepang di Surabaya dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

“Pada bulan Januari 2021 ada investasi dari Jepang pengembangan seaport di wilayah Tuban. Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi investasi-investasi di Jatim," tuturnya.

"Agar ekonomi di Jawa Timur terus tumbuh berkualitas dan inklusif, saya siap menggelar lebar 'karpet merah' bagi para investor di Jatim. Karpet merah yang dimaksud adalah membuka lebar untuk investasi baik PMA maupun PMDN di Jatim,” imbuh Khofifah.

Kerja Sama Bidang Pendidikan  

Dalam bidang pendidikan, Khofifah mendorong kerja sama dalam bentuk beasiswa apapun yang bisa menaikkan keterampilan atau skill berupa vocational training dan pertukaran pelajar (student exchange).

Hal itu dinilai penting untuk meningkatkan kualitas keterampilan dan SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim.

“Yang kami harapkan ada penguatan kerja sama di bidang pendidikan karena selain untuk meningkatkan kompetensi, perluasan jejaring, juga akan bisa memberi dampak multiplier effect pada banyak hal,” ucap Khofifah.

Kerja sama yang dibangun Jatim dengan negeri sakura itu terakhir adalah pertukaran pelajar pada tahun 2019 sebelum pandemi melanda.

“Terakhir ada student exchange pada tahun 2019. Kami harapkan pada tahun 2022 pertukaran pelajaran dapat dilakukan kembali antara Jatim-Jepang. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga program kerja sama dapat dilanjutkan,” sebut Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, perkuatan kerja sama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim, salah satunya RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

“Jika selama ini kerja sama telah dilakukan dengan UNAIR dan ITS. Kami berharap agar ke depan ada penguatan kerja sama pendidikan dan layanan kesehatan antara Jepang dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya atau RSUD lainnya,” jelas Khofifah.

Vaksinasi Karyawan Perusahaan Jepang

Orang nomor satu di Jatim itu menuturkan bahwa Pemprov Jatim telah memberikan support vaksinasi kepada karyawan dari dua perusahaan Jepang di Jatim yang 100 persen investornya dari Jepang.

Hal ini sebagai bentuk upaya Pemprov Jatim mendukung sektor industri di tengah pandemi yang telah berdampak pada berbagai sektor di Jatim.

"Dua perusahaan yang saya datangi, JAI dan SAI, itu kita support vaksin dari pemprov, karena ini yang menurut catatan dari Kementerian Perindustrian umumnya sangat disiplin dalam melaporkan IOM (International Organization of Migration)," ungkapnya.

Promosi Tempat Wisata

Tak hanya memaparkan hal perdagangan dan pendidikan yang telah berjalan, di hadapan dubes Jepang, Khofifah juga mempromosikan beberapa tempat wisata di Jatim seperti Bromo, blue fire di Kawah Ijen serta Gili Iyang Madura dengan oksigen terbaik di dunia dan juga Taman Wisata Genilangit yang berada di Kabupaten Magetan.

Ketika berkunjung di tempat wisata tersebut, wisatawan bisa  berpose dengan mengenakan kimono atau pakaian adat khas negeri Jepang di salah satu spot foto taman wisata Genilangit, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Di lokasi itu, kata dia, juga terdapat bunga-bunga mirip sakura berwarna merah muda, sehingga mirip sekali dengan suasana negeri sakura.

“Jadi pada taman wisata tersebut, pengunjung bisa mengenakan kimono bermotif bunga warna merah dan biru sambil membawa payung. Kemudian ada angle-angle tertentu yang seperti berada di negeri sakura Jepang,” tambah Khofifah.

Sementara itu, Dubes Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama ia berkunjung secara resmi ke Jatim.

Ia juga menyampaikan bahwa ada 105 perusahaan Jepang dan 603 warga negara Jepang yang ada di Indonesia.

Oleh sebab itu, ia berharap aktivitas ekonomi terus bergerak untuk meningkatkan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jepang.

Dubes Jepang juga berencana akan bertemu dengan beberapa perusahaan Jepang dan meninjau perkembangan perusahaan Jepang di Jatim.

Dubes Jepang itu menyampaikan harapannya agar Khofifah bersedia mendengarkan keluh kesah dari perusahaan-perusahaan Jepang di Jatim sehingga diharapkan terjalin komunikasi yang baik antara Pemprov Jatim dan perusahaan-perusahaan Jepang di Jatim.

"Kami dapat bertukar pendapat tentang adanya hubungan antara Jepang dan Indonesia. Bagaimana kami memperkuat hubungan itu dan saya juga menyampaikan ke Gubernur Khofifah untuk terus mendengar suara-suara dari perusahaan Jepang yang ada di Indonesia," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/26/174626678/terima-dubes-jepang-khofifah-beri-karpet-merah-bagi-investor-di-jatim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke