Salin Artikel

Kronologi Susur Sungai Ciamis yang Diduga Tewaskan 11 Siswa, Berawal dari 21 Orang Terseret Arus

Kegiatan pramuka tersebut dilakukan di Sungai Cieluer, Leuwi III, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Ciamis.

Diduga peristiwa tragis terjadi karena arus sungai yang kuat menghanyutkan satu rombongan pramuka yang terdiri dari 21 orang.

Selain 11 orang meninggal, ada dua korban yang dirawat di RSUD Ciamis yakni seorang guru dan satu orang siswa.

Ada 100 lebih peserta

Kegiatan kepanduan tersebut berawal saat 100 orang lebih siswa kelas VII MTS Harapan baru berkumpul di sekolah pada Jumat sore.

Sekitar pukul 14.00 WIB mereka berangkat dari sekolah untuk mengikuti acara susur sungai.

Saat itu rombongan kegiatan susur sungai dibagi per regu yang masing-masing rombongan dipimpin seorang guru.

Susur sungai dimulai dari jembatan utama Desa Utama. Rombongan kemudian menyusur Sungai Cileueur yang saat itu dalam kondisi tenang dan arusnya cenderung tidak jelas.

Menurut Pengurus Pondok Pesantren Cijantung Dandeu Rifai, pihaknya kemudian menerima kabar jika ada satu rombongan yang mengalami musibah di tengah perjalanan susur sungai.

”Namun pukul 15.00 WIB ada informasi salah satu rombongan mengalami musibah, tenggelam di ruas sungai,” kata Dandeu dikutip dari TribunJabar.id.

Setelah itu pihaknya melapor ke tim SAR dan dilakukan upaya pencarian hingga akhirnya ditemukan 11 siswa tewas dalam kegiatan itu.

Sebelas siswa yang meninggal terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan.

Jumlah itu dipastikan setelah ia mengonfirmasi kepada pihak sekolah.

"Saya sudah lihat ke lapangan dan konfirmasi ke sekolah walaupun baru sementara," kata Herdiat, kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam.

Dari informasi yang ia dapatkan, 11 siswa tersebut meninggal setelah terbawa arus sungai yang tiba-tiba melupa.

Dari keterangan saksi, ada arus kuat dari hulu ke muara sungai yang menyeret seluruh korban hingga tewas tenggelam.

"Memang kondisi airnya itu tenang, diduga 11 orang pelajar ini terbawa arus yang kuat dan menuju muara sungai," ungkapnya.

Ia menyebut jenazah 11 siswa tersebut ditemukan di satu titik yakni di muara sungai.

"SAR gabungan menemukan para korban berada di sana, semuanya," ungkapnya.

Namun saat kegiatan selesai hanya ada 139 siswa yang kembali hingga BPBD mendapatkan laporan kejadian tersebut.

Petugas kemudian ke lokasi dan menemukan 10 jenazah. Tak berselang lama, satu jenazah kembali ditemukan.

Selain petugas, ada 20 orang waga yang ikut menyelam mencari para korban.

Menurutnya dari 21 orang yang terseret sungai ada 11 orang yang tewas dan sisanya berhasil selamat.

"Kalau korban selamat sempat dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan. Kalau korban meninggal sama dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan awal," ujarnya.

(Penulis : Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor : David Oliver Purba, Candra Setia Budi), TribunJabar.id

https://regional.kompas.com/read/2021/10/16/065600978/kronologi-susur-sungai-ciamis-yang-diduga-tewaskan-11-siswa-berawal-dari-21

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke