Salin Artikel

Belum Setahun Banyuwangi Tangani 73 ODGJ Telantar, Masih Ada Keluarga yang Menganggapnya Aib

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) telantar atau Mr X hampir setiap tahun ditemui di Banyuwangi, Jawa Timur.

Data dari Dinas Sosial Banyuwangi, dalam kurun waktu Januari hingga September 2021 ada 73 ODGJ telantar yang ditangani.

Jumlah di atas mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 yang sebanyak 72 orang dalam setahun.

Pada 2016 Dinsos Banyuwangi menangani 116 orang, 2017 sebanyak 156 orang, 2018 sebanyak 92 orang, dan 2019 sebanyak 96 orang.

Plt Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan KB Banyuwangi Henik Setyorini mengatakan, ODGJ telantar ini biasanya berasal dari kabupaten lain.

Mereka berjalan hingga sampai ke Banyuwangi. Selain itu, ada juga dari keluarga yang merasa malu dan menganggapnya sebagai aib.

"Bisa juga keluarga menganggap aib dan akhirnya dibiarkan dan ditelantarkan," kata Henik, dihubungi, Senin.

Untuk penanganan, ODGJ hasil razia Satpol PP diserahkan ke Dinsos.

Kemudian dirawat dengan dimandikan dan diganti pakaian yang layak.

Lalu diberi konsumsi dan dilakukan pendekatan untuk mengetahui asal dan alamat.

"Jika dapat alamat, kami kembalikan ke keluarga dan kami arahkan melakukan pengobatan," kata dia.

Namun, jika tak tahu alamat, ODGJ akan dirujuk ke panti penanganan milik UPT Provinsi Jawa Timur yang ada di Licin, Banyuwangi; dan Bangil, Pasuruan.

Ketika mengantar ke keluarga, pihaknya menggandeng perangkat desa setempat untuk membantu memberi pemahaman.

Keluarga diminta bersedia memberikan pengobatan.

"Jika keluarga kurang mampu agar segera dibuatkan pengantar oleh keluarga dan juga perangkat desa setempat untuk pengobatan," kata dia.

Kemudian ketika sudah sembuh keluarga dan juga warga sekitar diminta bersedia menerima.

"Jangan sampai di-bully agar tidak kambuh kembali," kata dia.


Menurutnya, saat ini beberapa keluarga mulai sadar bersedia memberi pengobatan keluarganya yang sedang sakit. Selain itu, masyarakat mulai banyak yang peduli.

Salah satu kasus yang menonjol yakni ODGJ yang ditemukan hamil dan melahirkan di Puskesmas Licin pada Selasa (21/9/2021).

ODGJ tersebut berada di pinggir jalan dalam keadaan perut membesar atau hamil tua.

Petugas Dinas Sosial setempat membawanya ke Puskesmas Sambirejo.

Namun, karena mengalami gangguan kejiwaan, ODGJ tersebut dirujuk ke Puskesmas Licin.

"Ya, ditemukan ODGJ telantar, hamil, tak pakai baju di pinggir toko tiduran," kata Kepala Puskesmas Licin dr Nira Istadewi dihubungi, Rabu malam.

Sehari usai dirawat, ia melahirkan bayi laki-laki secara spontan atau sendirian pada Rabu (22/9/2021) pagi.

"Setelah visitasi dan kami tinggal, 15 menit kemudian bayi lahir spontan," kata dia.

Bayi lahir dalam keadaan sehat dengan berat 2,7 kilogram dan panjang 45 sentimeter.

Petugas, kata Nira, mengalami kendala berkomunikasi dengan ODGJ tersebut. Sebab, ia menggunakan bahasa Sunda.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/11/121004078/belum-setahun-banyuwangi-tangani-73-odgj-telantar-masih-ada-keluarga-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke