Salin Artikel

Mengenal Infeksi Sepsis, Penyebab Pelajar di Jember Meninggal Dunia

JEMBER, KOMPAS.com - Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong meninggal dunia usai mendapat vaksin.

Namun, siswa tersebut meninggal bukan karena pengaruh vaksin, tetapi karena infeksi sepsis.

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jember dr Ulfa Elfiah menuturkan, sebenarnya ada dua macam infeksi.

Yakni infeksi lokal dan infeksi sistemik.

“Infeksi lokal itu terbatas pada satu tempat tertentu, misal di kulit, berarti di kulit saja,” kata dia pada Kompas.com via telepon, Rabu (6/10/2021).

Sedangkan infeksi sistemik adalah infeksi yang sudah menyebar ke seluruh tubuh.

Hal itu bisa terjadi karena infeksi lokal yang tidak terawat dengan baik, sehingga bakteri itu memiliki pintu masuk pada pembuluh darah dan memungkinkan beredar pada seluruh tubuh.

“Itu yang dikenal dengan istilah infeksi sepsis,” tutur dia.

Dia menegaskan, infeksi sistemik itu bisa dimulai dari infeksi lokal yang tidak tertangani dengan baik.

Hal itu bisa menyebabkan infeksi kecil akan melebar dan meluas sehingga bisa menjadi infeksi sistemik.

Ulfa mencontohkan kasus luka bakar pada telapak tangan orangtua.

Jika tidak dirawat dengan baik, akhirnya bisa meluas sampai kaki.

“Saking beratnya infeksi lokal itu, bakteri bisa masuk dalam pembuluh darah di sekitar kaki, akhirnya menyebar ke seluruh tubuh,” ujar dia.

Infeksi sistemik itu, lanjut dia, ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi terus menerus dan tidak berangsur turun.

Kemudian, detak jantung lebih dari 100 kali per menit, frekuensi pernafasan lebih dari 20 per menit, suhu tubuh di atas 37,5 celcius.


“Itu biasanya sudah gejala infeksi sepsis,” ucap ketua tim tanggat darurat kesiapsiagaan bencana Covid-19 Unej itu.

Bahkan, infeksi sistemik itu bisa menyebar ke otak yang ditandai dengan tegang atau meningitis.

Tak hanya itu, juga bisa berdampak pada infeksi ke selaput otak, bahkan bisa sampai ke jaringan otak.

Dia menduga, kasus yang terjadi pada pelajar SMAN 1Kencong yang meninggal karena infeksi sepsis itu, karena menderita sakit tertentu.

Sedangkan daya tahan tubuhnya masih belum terbentuk secara optimal karena habis vaksin.

“Mungkin sebelumnya dia ada infeksi, daya tahan tubuh belum kuat,” ujar dia.

Selain itu, kemungkinan juga penanganan infeksi tersebut terlambat sehingga menyebabkan infeksi sistemik. Bila infeksi itu tidak ditangani dengan baik, juga bisa berdampak pada jantung.

Jantung mengalami infeksi, maka akan mengalami penurunan tekanan darah hingga gangguan di dalam tubuh yang dikenal dengan syok septik.

“Kalau jantung sudah kena, berhenti berdetak ya mati,” ungkap dia.

Untuk itu, jika ada infeksi sekecil apapun, maka harus ditangani dengan tepat. Tujuannya agar tidak melebar dan meluas pada anggota tubuh yang lain.

Sebab, ketika sudah pada kondisi infeksi sepsis perlu perawatan khusus.

“Karena perlu perawatan khusus, alat khusus, obat khusus,” ujar dia.

Selain itu, jika sudah terjadi syok septik, maka perlu penguat jantung.

Sebelumnya diberitakan Ananda Rahel Pratama (15), pelajar kelas X SMAN 1 Kencong meninggal dunia setelah divaksin.


Kronologi kasus tersebut terjadi ketika Rahel mengikuti vaksin pada 10 September 2021 lalu. Setelah itu, daya tahan tubuhnya menurun.

Namun, usai vaksin, Rahel masih sempat main sepakbola bersama teman-temannya.

Pada Minggu 19 September, korban merasa kram usai bangun tidur. Lalu pada siang hari kakinya membengkak.

“Masih bisa berjalan, namun kayak orang stroke itu,” kata kakek korban, Ahmad Sholeh Yusuf

Akhirnya, korban dibawa ke RSD Balung oleh nenek dan kakaknya.

Namun, ketika dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong.

Dinkes Jember menyebut pelajar itu meninggal karena infeksi sepsis.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/06/153410578/mengenal-infeksi-sepsis-penyebab-pelajar-di-jember-meninggal-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke