Salin Artikel

Bersiap Buka Pariwisata Bali, Pemprov Targetkan Wisman dari 4 Negara Ini

BALI, KOMPAS.com - Pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) rencananya akan dibuka pada Oktober 2021.

Pemerintah Provinsi Bali terus melakukan sejumlah persiapan termasuk membidik sejumlah negara yang ditargetkan berkunjung ke Pulau Dewata.

“Kami sudah mencatat beberapa negara berdasarkan length of stay di Bali. Ada sekitar empat negara, yaitu Amerika, Inggris, Jerman, dan Rusia yang rata-rata tinggal di Bali dua minggu," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace dalam keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).

Cok Ace menyebut, target empat negara itu akan disesuaikan dengan regulasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Pihaknya menegaskan akan lebih selektif dalam memilih wisman yang diperbolehkan masuk ke Bali.

Apalagi, perkembangan kasus Covid-19 mulai kembali meningkat di sejumlah negara.

Kesiapan Bali dalam menyambut wisman, kata dia, juga dapat dilihat dari berbagai capaian Bali dalam menangani Covid-19.

Dari segi kesehatan, menurut Cok Ace, Bali telah menjadi salah satu provinsi dengan capaian vaksinasi yang paling tinggi di Indonesia.

Data terakhir, capaian vaksinasi di Bali sudah mencapai hampir 97 persen untuk vaksinasi dosis pertama dan lebih dari 75 persen untuk vaksinasi dosis kedua.

"Kita akan terus genjot agar bisa tuntas bulan ini atau paling lambat awal bulan depan, baik vaksin dosis pertama maupun kedua," kata dia.

Selain itu, kesiapan Bali menyambut wisman juga terlihat dari kesiapan fasilitas kesehatan.

Menurutnya, terdapat sekitar 62 rumah sakit rujukan Covid-19 dan 25 laboratorium PCR dengan kemampuan uji lebih dari 4.000 sampel per hari.

Di luar itu, tenaga kesehatan, obat-obatan, hingga oksigen juga sudah sangat memadai.

"Kita juga telah menyiapkan grand design skema wisatawan mancanegara di Bali mulai dari pintu kedatangan, testing, bagi yang positif akan dirujuk ke RS, sementara yang negatif melanjutkan perjalanan ke hotel karantina, skema berwisata hingga keberangkatan ke negara asal,” kata dia.

Selain itu, kesiapan Bali menyambut wisman juga tergambar dari kesiapan pelaku industri pariwisata di Bali.

Menurut Cok Ace, pelaku pariwisata juga telah menyiapkan diri dengan baik apabila pariwisata Bali dibuka untuk wisman.

Hingga saat lebih dari 2.000 hotel, restoran, dan destinasi pariwisata sudah mengantongi sertifikat cleanliness health safety and environment sustainability (CHSE) dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Atas dasar itu, pihaknya terus menyiapkan sejumlah skema untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika kasus Covid-19 di Bali kembali meningkat.

“Kita harus siapkan plan A, plan B dan C. Tentu saja kita tidak ingin seperti negara lain seperti Singapura yang awalnya sudah mau berdamai dengan Covid-19 namun sekarang menghadapi situasi buruk lagi,” terangnya.

Tiga skema yang dimaksud, pertama, jika kasus Covid-19 terus bisa dikendalikan, pembukaan pariwisata untuk wisatawan asing akan dilakukan di seluruh Bali.

Skema itu berdasarkan pertimbangan bahwa program vaksinasi Covid-19 dosis lengkap di Bali.

Skema kedua, jika kasus Covid-19 meningkat, wisatawan asing hanya akan diperbolehkan berkunjung ke kawasan zona hijau Covid-19 di Bali.

Zona hijau yang dimaksud, di antaranya wilayah Sanur di Kota Denpasar, Ubud di Kabupaten Gianyar dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung.

Skema ketiga, jika kawasan zona hijau bisa menerima wisatawan asing karena terjadi lonjakan kasus Covid-19, maka pihaknya akan mempersempit cakupan wilayah yang bisa menerima wisman.

"Karena kita tentu tidak ingin pariwisata menjadi klaster baru penyeberan Covid-19," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/140034378/bersiap-buka-pariwisata-bali-pemprov-targetkan-wisman-dari-4-negara-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke